Sekitar jam 10, mereka berdua akan membeli bahan-bahan untuk didapur, Fira tengah bersiap-siap dan Varo sudah kesal karena Fira dandan nya lama sekali. Tetapi dia tidak bisa marah karena takutnya Fira malah menangis, bumil sangat sensitif.
"Sayang... Udah belum?!" teriak Varo dari luar kamar.
"Sebentar,"
"Aishh, lama banget huh," Varo pun bersabar dan memainkan hp nya seraya menunggu Fira selesai berdandan.
10 menit kemudian, Fira keluar dari kamar dengan balutan dress berwarna merah maroon selutut. Varo tersenyum melihat bidadari nua sudah keluar kamar.
"Yaudah yuk sekarang kita berangkat," ucap Varo dan diangguki oleh Fira.
Tak lupa Fira mengunci pintu rumahnya terlebih dahulu, Fira memasuki mobil Varo, dan setelah itu Varo mengendarai nya dengan kecepatan rata-rata karena sedang membawa bumil.
Sesampainya di supermarket, mereka berdua langsung masuk dan membeli bahan-bahan dapur, Varo juga tak lupa memasukan beberapa dus susu hamil.
"Sayang, aku pengen itu," ucap Fira sambil menunjuk ke arah mie yang pedas.
"Gak boleh! Nanti kamu sama dede nya kenapa-kenapa!" tegas Varo.
Mata Fira sudah siap-siap mengeluarkan air mata, dan akhirnya dia tidak bisa membendung air matanya langsung mengalir ke pipi.
"Eh-eh, kok nangis, hem yaudah boleh kok kamu beli mie. Tapi satu aja ya," ucap Varo sambil tersenyum.
"Beneran? Makasih sayang," Fira langsung memeluk Varo.
"Iya sayang sama-sama,"
Mereka kembali mencari bahan-bahan dapur atau cemilan untuk mereka. Setelah merasa cukup mereka langsung ke kasir dan membayarnya.
Varo izin ke toilet sebentar karena sudah tak tahan ingin buang air kecil, Fira pun menunggu nya. Varo sudah memperingati Fira menunggunya harus didalam mobil, tetapi dia ngeyel karena didalam mobil terasa panas jadinya dia menunggunya diluar.
"Aduh... Lama banget sih Varo," gumam Fira sambil menyeka keringatnya.
"Apa aku susul aja ya, susul aja deh,"
Fira menyusul Varo ke toilet, karena toilet nya berada di seberang. Dia teledor tidak melihat ke kanan dan ke kiri, alhasil dia tertabrak oleh mobil yang dikendarai dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Brak!!!!
"Astagfirullah Ya Allah," teriak orang-orang disana.
"Woy, ada yang kecelakaan,"
Varo yang baru saja keluar dari toilet pun kaget mendengar ada orang yang teriak, perasaannya tidak enak dia langsung menyebrang dan dilihatnya tidak ada Fira didekat mobil nya. Dia pun langsung menghampiri kerumunan tersebut dan bertanya.
"Maaf bu, ini siapa ya yang kecelakaan?" tanya Varo dengan nafas tersengal.
"Gatau siapa nya mah, tapi ini kayaknya masih anak sekolahan. Cewek," ucap ibu-ibu itu, Varo langsung melotot dan membelah kerumunan tersebut.
Deg
"Gak, gak mungkin. Sayang bangun, aku mohon," ucap Varo lirih, dia mengangkat kepala Fira dan pahanya menjadi bantalan.
"A-aku mm-mohon jangan l-lupain aa-aku," Fira kehilangan kesadaran setelah berbicara itu.
"GAK! GAK MUNGKIN KAMU NINGGALIN AKU SAYANG. AKU MOHON KAMU BANGUN, GAK..." teriak Varo.
"Pak, bu tolongin istri saya. Tolong!" Para ibu-ibu dan bapak-bapak yang ada disana pun langsung menggotong Fira masuk kedalam mobil.
Varo tidak mengendarai mobilnya, melainkan menemani Fira dibelakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior Is My Husband [SELESAI]
Teen FictionIni murni pemikiran sendiri. No revisi! Bagaimana jika seorang junior menikah tiba-tiba dengan seniornya yang sering menghukumnya? Cover by: pinterest #1senior(19-04-2021) #2dijodohkan(19-04-2021) #2remajasma(19-04-2021) #3nikahsaatsma(19-04-2021 #...