3

15.2K 737 9
                                    

Malam ini sangat kah sejuk, semilir angin menerpa wajah cantik Fira. Dia sedang menikmati angin malam di balkon kamarnya.

Cklekk

Ternyata mamahnya membuka pintu Fira alalu menghampiri Fira yang sedang berada di balkon. Fira ditak menyadari bahwa mamahnya masuk ke kamarnya.

"Hey melamun aja kamu," ujar mamahnya mengagetkan Fira

"Astagfirullah mah, aku kaget" ucap Fira sembari mengelus dada nya

"Kenapa mah? Kok tiba tiba masuk ke kamar aku?" Tanya Fira dan duduk dipinggir kasurnya

"Turun dulu yuk, mamah sama papah mau ngomong serius sama kamu," ujar sang mamah yang membuat Fira bingung

Fira menurut dan mengekor di belakang mamahnya. Mereka duduk di kruamng keluarga.

"Papah sama mamah mau ngomong apa?" Tanya Fira yang sudah duduk disebelah mamahnya

"Umur kamu berapa nak?" Tanya sang papah

"16 tahun pah, emang mau apa pah?" Tanya Fira yang bingung

"Jadi gini, waktu itu papah udah sepakat mau jodohin kamu sama teman kerja papah" Ucap sang papah dan membuat Fira membelalakkan matanya

"Dijodohin? Aku gak mau pah mah." rengek Fira

"Sayang dengerin dulu papah ngomong ya," ujar mamahnya lembut

"Ya tapi, aku kan baru masuk SMA mah, masa mau dijodohin sih" rengek Fira dan matanya sudah berkaca kaca

"Sayang, papah sama mamah ngejodohin kamu masih lama kok, nunggu kelas 11 dulu, baru kita jodohin" ucap sang papah dan malah semakin membuat Fira menangis lalu berlari ke kamarnya

Mamahnya hendak mengejar Fira, tetapi papahnya menahannya. Mungkin Fira kaget dengan ucapan orang tuanya.

Fira menangis sejadi jadinya, dia tidak mau dijodohkan walaupun dia kelas 11. Fira tertidur karena lelah telah menangis sedari tadi.

***

Fira sudah bersekolah seperti biasa dan MOS sudah berhenti. Entah setan dari mana dia bangun sepagi ini dan membikin sarapan sendiri, sejujurnya dia masih kesal terhadap orang tuanya.

"Halo anak mamah, tumben udah bangun" ucap sang mamah yang menghampiri Fira

Fira enggan menjawab nya dan menyelesaikan sarapannya. Mamahnya pun menghela nafas mungkin dia sangat kecewa atas kemarin.

"Mah pah, Fira berangkat, Assalamualaikum" ucap Fira sembari menyalimi kedua orang tuanya

***

Ditempat lain

Semalam, kedua orang tua Varo membicarakan tentang perjodohan, tetapi dia tidak tahu siapa yang akan dijodohkan.

Pagi ini Varo sudah berada di sekolah, ya Varo memang ketos yang sangat rajin dan berbakti. Saat dia melewati koridor, terlihat ada satu mobil yang baru datang ke sekolah, dia memincingkan matanya dan melihat siapa yang datang sepagi ini selain dia.

"Lah tumben tuh anak udah datang jam segini" batin Varo dan berjalan menuju kelasnya

***

Fira berjalan ke arah kelasnya dengan muka cemberut dan menunduk, sampai sampai dia menabrak seseorang.

"Aww" pekik kedua orang itu

"Kalo jalan hati hati don-" Fira menutup mulutnya dan tidak melanjutkan berbicaranya

"Aduh mati gue, mana si kulkas lagi yang gue tabrak" batin Fira

"Bisa gak kalo jalan tuh gak usah nunduk?" Tanya Varo dingin

"Ma-maaf kak" cicit Fira takut

Varo melenggang pergi meninggalkan Fira. Fira pun berjalan menuju kelasnya dan mengumpat kata kata kasar.

Sesampainya di kelas, Fira melempar tas nya ke meja lalu tangannya dia tumpukkan untuk menahan kepalanya. Sebenarnya dia masih mengantuk tetapi dia menahannya dengan bermain game di hp nya.

15 menit berlalu, kelas sudah mulai ramai dan Sinta baru datang lalu duduk disamping Fira yang sedang bermain game.

"Tumben Lo gak telat" ucap Sinta dengan nada mengejek

"Diem Lo ah" ketus Fira

"Wihh galaknya" ucap Sinta sembari terkekey dan Fira hanya memandangnya sinis ke arah Sinta

"Oh iya kata guru sih hari ini gak belajar dulu, mau perkenalan dulu katanya" ucjar Sinta

"Hmm bagus deh, gue males kalo langsung belajar" ucap Fira dan dibalas kekehan oleh Sinta

Daripada Sinta dan Fira diam saja dikelas, mereka memutuskan untuk pergi ke kantin dan mengisi perut kosangnya.

Lagi lagi Fira melihat pemandangan yang tidak mengenakan baginya, ya dia bertemu ketos kulkas itu lagi.

Dimeja lain

"Eh luh, itu bukannya dua cewek yang kemarin ya?" Tanya Satya dan Galuh langsung clingak clinguk mencari cewek dua itu

"Wih bener sat, kita kesana yuk?" Ujar Galuh dan diangguki oleh Satya

Galuh dan Satya mengahampiru meja Fira dan Sinta dan duduk manis.

"Eh kita ketemu lagi, emang ya kali jodoh tuh gak kemana" ucap Galuh dan mereka berdua saling pandang

"Iya nih" ucap Satya

Tidak ada yang membalas ucapan mereka berdua, Galuh dan Satya punmenghela nafas.

"Eh kalian kok gak pesen makanan?" Tanya Galuh sekali lagi

"Kita udah pesen kok kak" ucap Sinta sembari tersenyum

"Oh iya kamu kelas berapa?" Tanya Satya, dan yang ditanya hanya melongo dan menunjuk dirinya

"Iya kamu" ucapnya sekali lagi

"IPA 1" ucap Fira singkat

Galuh dan Satya pun mengangguk paham. Firaelihat ke arah meja tempat ketos itu susuk lalu menatap ke hp nya kembali.

"Ra kamu kenapa? Kamu ngeliat di Varo ya? Naksir ya?" Tanya Satya bertubi

"Gak" ketus Fira

"Sin udah yuk kita ke kelas aja, kita makan aja dikelas" ucap Fira dan diangguki oleh Sinta

"Yah ditinggal lagi" ucap mereka berdua ketika melihat dua bidadari itu pergi dari hadapannya

Varo sedari tadi memperhatikan Fira ketika digoda oleh Satya, menurut dia jarang cewek yang diam saja kalau digoda. Varo menjadi penasaran terhadap perempuan itu.







Wah wahhh Varo:v gaje? Bomat:v spesial malming buat yang kagak malmingan kek aing😂

See you next part ✨

My Senior Is My Husband [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang