My Senior Is My Husband [SELESAI]

31

Assalamu'alaikum, apa kabar kalian? Maaf aku udah lama gak update karena sekarang udah masuk sekolah hehe, jadi pulangnya sore.

Maaf kalo part ini gaje banget, soalnya gak niat ngetik wkwkwk, candaaa.

Langsung baca aja yuk🤗

-----------------------------------------------------------

Fira dan Sinta sebenarnya akan ke perpustakaan, tetapi Sinta izin dulu ke toilet karena dia sudah kebelet dari tadi dan Fira pun mempersilahkannya.

Sinta pun sudah selesai dan keluar, saat dia mau keluar tetapi dia dihadang oleh Alisha dan geng nya yang baru.

"Mau ngapain lo hadang-hadang gue segala?!" sewot Sinta dan tangan dia sudah ditarik oleh Della.

"Diem lo," sentak Alisha.

"Lo mau tau gak tentang sahabat lo yang sebenarnya?" tanya Alisha dan Sinta mengerutkan dahinya.

"Tau apa lo tentang sahabat gue?!" teriak Sinra.

"Sahabat lo itu sebenarnya perusak hubungan orang," ucap Alisha menggebu-gebu.

"Gak mungkin, Fira gak mungkin berani ngerusak hubungan orang," bantah Sinta.

"Lo gak percaya?" tanya Alisha yang sudah emosi

"Gak, gue gak percaya sama omongan lo itu!" seru Sinta dan langsung melepaskan cekalan tangan itu dan langsung pergi keluar dari toilet.

Alisha menggeram kesal karena rencananya kali ini tidak berhasil.

"Kenapa sih gagal terus," teriak Alisha sambil menjambak rambutnya.

"Sabar sa, lain kali kita coba lagi nanti," ucap Della sambil mengusap bahu Alisha.

***

"Lo kemana aja? Lama banget," tanya Fira tanpa menoleh ke arah Sinta

"Sorry, tadi gue di hadang sama si Alisha. Eh lo tau gak? Dia tadi nyebut lonperusak hubungan orang," ucap Sinta dan membuat Fira menoleh ke arahnya.

"Hah? Gimana? Gue? Perusak hubungan orang?" tanya Fira bingung.

"Iya, kayaknya dia dulu suka sama laki lo deh," jelas Sinta.

"Tapi masa iya sih?!" gumam Fira.

"Gue gak bakalan biarin si Alisha suka sama laki lo," geram Sinta sambil mengepalkan tangannya.

Fira pun mengangguk dan melanjutkan membaca novelnya.

---

"Bro, gimana ya caranya dapat pacar?" tanya Galuh sambil menendanh batu kecil.

"Mau tau gak caranya gimana?!" tawar Satya dan Varo hanya menyimak saja.

"Mau tau aja apa mau tau banget?!" goda Satya

"Alaaaaa, lu mah ah gitu," rengek Galuh dan membuat kedua temannya bergedik ngeri.

"Bukan temen gue," celetuk Varo

"Sama," ucap Satya dan duduknya bergeser.

"Ih kalian jahat sama aku," rengek Galuh sambil memukul pelan bahu Satya dan Varo.

"Najis lo," lanjut Satya.

"Alaaaa Abang Satya mah gitu," ucapnya dengan nada menyedihkan.

"Hih, temen lu tuh Var, geli sia," ucap Satya sambil menghindar dari Galuh.

"Abang Satya," panggilnya dengan nada manja dan hendak memeluk Satya.

"Woy lu, amit-amit anjir dipeluk dedemit. Varo bantuin gua woy," teriak Satya saat dia dikejar oleh si jomblo.

Varo hanya tertawa tanpa membantu Satya, biarlah Galuh berbahagia.

"MAMAH TOLONGIN SATYA, ADA DEDEMIT NGEJAR SATYA," teriak Satya dan dia masih dikejar-kejar oleh Galuh.

"Abang Satya, sini dong," panggilnya dengan nada gemulai.

"Awas lo minggir, najis gue dipeluk sama lo," teriak Satya dan dia sudah mulai pasrah.

"Hosh... Hosh... Cape anjir," ucap Satya dan merebahkan tubuhnya di lantai yang kotor dan sama sekali tidak peduli dengan Galuh yang mengejarnya.

"Huh, cape," ucap Galuh sambil mengelap keringatnya.

Varo hanya terkekeh dan menggelengkan kepalanya, dia pun mengeluarkan hp nya lalu mengechat Fira.

Me
Sayang, kamu lagi ada guru gak?

Beberapa menit kemudian, Fira baru membalasnya.

Sayang🖤
Iya, gak ada yang. Maaf baru kebalas chat nya.

Me
Iya gapapa kok, nanti ke kantin bareng ya.

Sayang🖤
Iya, nanti kamu biasa ya samperin aku ke kelas.

Me
Siap bu boss, i love you🖤

Sayang🖤
Aku tunggu, i love you too❤️

Me
Udah dulu ya, nanti aku samper kamu pas istirahat, bye.

Sayang🖤
Iya, bye.

Read

Varo pun memasukan hp nya ke sakunya dan dia merebahkan tubuhnya di sofa, kebetulan kelas mereka sedang tidak ada guru karena guru-guru lebih fokus sama kelas 12 yang akan menghadapi ujian nanti.

See you next part 🖤