Hermione berlari masuk ke dalam rumah sakit. Tak peduli dengan tatapan orang-orang yang aneh melihatnya karena terus saja berlari. Ia benar-benar tidak peduli. Jantungnya berpacu cepat.
Dimana tempat ternyamanku, Hermione?
Ia menghela cepat air matanya sambil terus berlari. Dadanya sungguh sesak.
Kenapa semua orang tidak peduli dengan perasaanku?
Hermione berdiri gemetar seraya menatap ruang UGD yang tertutup. Dari jendela kecil di pintu itu, Ia dapat melihat seseorang yang tengah dikerebungi oleh dokter dan perawat. Air matanya menetes lagi.
Jangan pergi. Aku membutuhkanmu.
Hermione melemas. Ia berjongkok seraya menangis dengan kepala tertunduk. Demi apapun rasanya sangat menyakitkan. Tangannya gemetar. Ia terus memanjatkan doa dalam hati. Agar seseorang di dalam sana baik-baik saja.
Leon meraih pundak Hermione dan menggiringnya untuk duduk, "Tenang, Hermione. Dia akan baik-baik aja."
Hermione menggeleng, "Aku salah. Dia bilang jangan pergi. Tapi aku tetap pergi." katanya seraya sesenggukan. "Aku yang egois. Aku yang rendah diri. Tapi dia yang menanggung semuanya." Hermione memegang kepalanya dan menumpukan tangannya di atas lutut.
Leon menatapnya lirih. Ia mengusap pelan bahu Hermione. Tak tahu harus berkata apa.
Tak lama datang Leon dan Cissy yang tampak khawatir. Mereka lumayan terkejut melihat Hermione yang berada di sana.
"Mione?"
Hermione menoleh. Setelah melihat Narcissa, Hermione langsung memeluk wanita itu erat.
"Ma, Draco kenapa Ma? Dia kenapa pingsan? Dia sakit ya?" katanya sambil terus menangis.
Narcissa mengelus rambut mantan menantunya itu, "Kamu tenang, Hermione. Kita cuma bisa berdoa semoga Draco baik-baik aja."
Mendengar itu, Hermione langsung melepas pelukannya. "Memangnya dia sakit apa?"
Narcissa menatapnya sedih, "Ada gangguan di hatinya Draco, Mione." katanya Mione. menunduk menahan tangis.
"A-apa? Ma-mama bohong kan?
Narcissa menggeleng lemah, lalu kembali memeluk Hermione.
"Keluarga Draco Malfoy?" seorang dokter keluar dari ruang UGD.
Narcissa langsung mendekat, "Iya, saya ibunya, dok. Gimana anak saya?"
"Begini, bu. Setelah dilakukan beberapa pemeriksaan. Ternyata ada kerusakan di bagian hati Pak Draco."
"Iya, pak. Anak saya memang pernah bilang begitu. Tapi dia nggak apa-apa 'kan?"
Sang Dokter mengernyit, "Kalau ibu sekeluarga sudah tahu, kenapa tidak segera diambil tindakan?"
Narcissa cemas, "Kata anak saya dia baik-baik aja, dok. Katanya nggak terlalu parah. Dia juga selalu cek up."
Dokter itu menghela napasnya, "Sakit Pak Draco bukan sakit yang main-main, bu. Makanya dia bisa sampai anfal. Pak Draco harus dapat donor hati secepatnya. Karena saat ini dia mengidap sirosis hati."
Narcissa membulatkan matanya, "A-apa? Si-sirosis?"
Dokter itu mengangguk.
Hermione membatu. Tiba-tiba percakapan Narcissa dan dokter tidak lagi terdengar. Ia menatap pintu ruang UGD yang terbuka setengah. Memperlihatkan seseorang yang terbaring tak sadarkan diri dengan oksigen di hidungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Rindu (DRAMIONE)
Fanfiction[COMPLETED] Aku memang tidak mengenalmu dengan baik. Tapi yang aku tahu, ternyata mencintaimu bisa sangat menyakitkan - HJG