Bab 7

3 3 1
                                    

Bersepeda dengan jarak yang kini sudah cukup jauh dari rumah, membuat Yure lelah dan meminta Juno untuk istirahat sejenak di sebuah angkringan di dekat Pet Shop tempat mereka membeli makanan kucing.

Keringat jelas terlihat membasahi seluruh tubuh mereka. Ditambah lagi terik matahari yang begitu panas membuat rasa lapar itu mulai datang.

Beruntung Juno membawa sapu tangan untuk mengelap keringatnya sendiri. Yure hanya terduduk sebal ketika ekspektasi nya selalu saja meleset.

Yure kira Juno mengeluarkan sapu tangan untuk mengelap keringatnya dengan romantis seperti adegan di drama Korea, tetapi nyatanya salah.

Lantas Yure menengadahkan tangannya dan bersiap untuk berdoa,

"Ya Allah ya Tuhanku.. berikanlah hidayah peka mu untuk cowo disebelah hamba mu ini ya Allah". Ucap Yure dengan nada yang keras dan menglyindir.

Untung saja di angkringan tersebut sedang tidak terlalu ramai, jadi tidak merasa terlalu memalukan.

Melihat hal aneh yang dilihat Juno pada diri Yure membuat Juno tertawa dan melakukan hal yang serupa.

"Ya Allah, berikanlah pacar hamba ini keringat yang banyak biar dia tambah cantik ya Allah" Ujar Juno dengan melirikkan matanya ke arah Yure.

Namun pada saat Yure melihat ke arah Juno, Juno malah mengalihkan pandangannya ke arah langit-langit Angkringan.

Yure sudah tidak tahan. Ia lalu mendorong pelan bahu Juno dan membuat Juno tertawa gemas.

"Aku ngga mau keringetan, Jujun" rengek Yure

Juno menatap ke arah Yure, "Tapi kamu cantik. Percaya deh sama aku. Mau ngaca?"

"Mana ada sih cewe bau keringet yang cantik. Mana ada"

Juno menghela nafas singkat dan merubah posisi duduknya menghadap ke arah Yure.

"Ada. Contohnya orang yang suka makan ice cream" ujar Juno.

Yure terlihat sedang berpikir. Mungkin otaknya sedikit agak loading karna terlalu lama mengayuh sepeda.

"Aku?", Tanya Yure dengan menunjuk dirinya sendiri.

"Aku beneran cantik kalo lagi keringetan?" Tanya Yure(lagi) yang masih meragukan perkataan Juno.

Lagi lagi Juno menganggukan kepalanya bahwa ia benar-benar jujur mengenai kecantikan Yure yang lebih cantik ketika berkeringat seperti ini.

"Masa sih cantik? Kalo gitu aku mau keringetan setiap hari aja deh, biar kamu makin sayang dan makin suka sama aku. Gimana?" Ujar Yure dengan tangan yang ia gunakan untuk menopang wajahnya.

Saat ini Juno mulai khawatir. Jika Yure berkeringat setiap hari, maka semua teman-teman justru akan menjauh darinya akibat bau keringat. Pasalnya hanya Juno yang menganggap Yure cantik ketika berkeringat, orang lain juga belum tentu menganggap nya sama.

Juno menggaruk kepalanya yang sebenarnya tak gatal. Ia bingung harus menjawab perkataan Yure bagaimana lagi.

"Ehhmm.."

Salah seorang pegawai di angkringan datang membawa pesanan yang dipesan oleh Juno. Dan betapa beruntungnya Juno saat ini. Sang pegawai datang di waktu yang tepat.

"Permisi mas, ini pesanannya sudah jadi. Silahkan dinikmati"  Kata sang pegawai angkringan sembari meletakkan makanan dan minuman yang di order.

Juno menyentuh pundak sang pegawai dengan erat, dan berbisik..
"Makasih ya udah Dateng tepat waktu"

Sang pegawai angkringan bingung, padahal yang seharusnya Juno lakukan adalah protes bukan berterimakasih seperti ini. Makanan yang Juno pesan seharusnya sudah datang sepuluh menit lebih awal, tapi karna ada insiden gas habis, pesanan nya baru diantar sekarang.

"When I Was Your Man" (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang