Bab 42

4 2 0
                                    

Now Playing | Cinta Kau Dimana - Brisia Jodie

Happy Reading :))

***

"Setiap Manusia pasti akan ada pada masa, dimana menemukan titik jenuh. Dan sekarang, aku sudah menemukan titik itu, dan memilih berhenti".

-Arjuno Muhammad Syadaqir

***

Dihari kesekian Juno libur dari kegiatan belajar di sekolah, hari itu tepatnya hari Rabu tanggal 24 Maret 2021 Juno memutuskan untuk pergi keluar rumah. Ajil dan Bang Reymond kemarin malam datang kerumah Juno untuk sekedar bersilaturahmi sekaligus bertanya apa alasan Juno selama beberapa hari kebelakang jarang mengikuti kegiatan di Basecamp, atau sekedar nimbrung di grup WhatsApp.

Setelah Juno menjelaskan panjang lebar, Ajil dan Cakra pun paham. Namun, selain itu Cakra juga mengajak Juno untuk kembali kumpul di Basecamp malam ini. Katanya, akan ada pembahasan yang penting.  Bukan hanya Juno, melainkan seluruh anggota harus hadir semua dan tidak dikecualikan.

Ya, disinilah Juno sekarang. Basecamp yang ia rindukan. Dan juga, teman-teman kocak yang tak akan pernah tergantikan.

Seperti biasa, Juno bersalaman ke setiap orang yang berada didalam Basecamp. Yang tua, yang muda semua Juno sapa. Mendudukkan diri di sofa dan berbaur bersama yang lain membuatnya merasa damai.

Anton membawakan beberapa cangkir kopi dan menyandingkannya di Meja. Setiap orang mengambil satu persatu cangkir tersebut, kecuali Juno. Laki-laki itu hanya mengambil sebatang rokok dan memantikan api.

Fadil merangkul Juno dengan santai. Juno hanya diam seraya terus menghisap rokok tersebut dan menyembulkan asap rokok melalui hidung.

"Jun, lu kenapa lagi?".

Juno menggeleng, lalu menghela nafas kasar. "Beban hidup gua lagi banyak, Dil. Boleh kan kalo gua ngerokok?".

"Lu udah ngisep tuh rokok, baru lu tanya boleh apa engga? Sakit, emang. Hahaha". Fadil tertawa dan melepaskan rangkulannya pada Juno.

"Gua emang lagi sakit. Sakit hati, gua". Juno memukul dadanya dengan keras.

"Lu ngerokok, tapi kaya mabok. Sadar". Fadil menoyor kepala Juno perlahan.

"Hahaha, diem lu". Juno tertawa singkat.

Juno mengedarkan pandangannya. Melihat ke segala arah dan ingin mengetahui siapa yang bernama Leon tersebut. Selain ia ingin melihat wajahnya, ia juga ingin memastikan sesuatu.

Memastikan apakah benar jika Leon pernah diam-diam berada didepan rumah Yure, seperti apa yang pernah dikatakan oleh Dito waktu itu kepadanya di grup WhatsApp.

Flashback on

Grup Muncak Yok 🏕️
Anda, Ajil, Bintan, Cakra, Candra, Danu, Denis, Endri..
--------------------------------------------------------------------------
Hari Ini

Dito
@Juno kemana nih, kaga ada kabar.

Ajil
Paling juga lagi pacaran. Biasa lah, dia mah lagi ngerasain musim semi. Emangnya kita, di musim dingin terus ;))

Bintan
Bukannya akhir-akhir ini cuaca emang lagi panas? Kok kalian bisa lagi di musim dingin. Emang tiap rumah, cuacanya berbeda ya?

Cakra
@Bintan, makannya kalo pipis tuh yang bener. Jadi pikirannya ngga sempit kaya lubang closet.

"When I Was Your Man" (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang