Bab 27

1 1 0
                                    

Now Playing | Setengah hati - Ada Band

Happy Reading :))

***

"Seperti orang bodoh, gue cuma bisa berharap kalau suatu hari nanti, dia bisa sadar akan satu hal, yaitu ngga akan ada seseorang yang setulus gue buat cinta sama dia ".

-Nayra Shafanika

***

Selama dua jam itu, Nayra menceritakan segala yang terjadi dirumah Kevin sampai akhirnya dia diusir oleh pacarnya sendiri.

Bahkan, minuman yang disediakan Juno untuk Nayra pun telah habis tak tersisa. Ada begitu banyak alasan kenapa Nayra percaya jika Juno bisa menampung segala kesedihannya. Ia percaya bahwa Juno adalah lelaki tulus yang tidak akan pernah menyakiti orang yang ia sayang, dan juga Juno adalah orang yang tak akan pernah ikut campur urusan orang dan akan memendamnya sendiri.

Nayra mengaku jika setelah ia pergi ke rumah Putri untuk mengembalikan buku pelajaran yang ia pinjam, ia memutuskan untuk pergi ke rumah Kevin yang memang jaraknya tak kerlalu jauh dari rumah Putri.

Saat itu, kehadiran Nayra dirumah Kevin disambut baik oleh orangtua Kevin yang memang sudah tak lagi muda itu. Awalnya, Nayra diajak masuk untuk mengobrol lebih panjang lagi didalam rumah.

Namun, Kevin menolak dan beralasan akan membicarakan sesuatu hal yang penting dengan Nayra sembari merangkul dan juga tersenyum manis kepada Nayra. Layaknya sebagai pasangan bahagia.

Nayra senang. Ia pikir, Kevin memang sudah kembali menjadi Kevin yang ia kenal dulu. Tapi sayangnya, dugaannya itu salah. Kevin tetaplah Kevin. Dia tetap menjadi Kevin yang sekarang. Yang hanya bersikap lembut didepan khalayak ramai, namun akan bersikap acuh jika hanya berduaan saja.

Singkat cerita, Kevin mengajak Nayra untuk duduk di ayunan yang berada di taman depan rumahnya. Nayra berusaha untuk membuka obrolan. Namun, Kevin hanya berkata "iya" atau "engga" tanpa berniat untuk bertanya kembali kepada Nayra.

Sampai akhirnya, ketika Nayra bertanya serius tentang bagaimana kelanjutan hubungannya dengan Kevin kedepanya, Kevin malah marah. Entah apa alasannya. Nayra sama sekali tidak paham.

Kevin bahkan enggan membicarakannya dan memilih untuk mengusir Nayra tanpa ada niatan untuk mengantarkan Nayra pulang.

Kevin seakan tidak perduli jika Nayra akan pulang dengan berjalan kaki. Jika Nayra saat itu berani memutuskan hubungannya dengan Kevin, sudah tentu rasa sakitnya akan segera terselesaikan.

Juno menggebrak meja teras rumahnya dengan tiba-tiba hingga membuat Nayra sedikit terkejut. Respon Juno benar-benar berlebihan.

"Seperti orang bodoh, gue cuma bisa berharap kalau suatu hari nanti, dia bisa sadar akan satu hal, yaitu ngga akan ada seseorang yang setulus gue buat cinta sama dia ". Ujar Nayra di akhir ceritanya kepada Juno.

"kenapa lu ngga langsung putusin aja sih. Dengan elu mutusin dia, masalah sakit hati lu itu udah selesai. Udah tamat". Ujar Juno yang memang terbawa emosi setelah mendengar ceritanya dari Nayra.

"Lagian, cewe tuh aneh ya. Orang yang suka sama dia, dijauhin. Dan, cowo yang benci sama dia, malah dikejar. Aneh". Lanjut Juno

"Kalo emang udah cinta, harus gimana".

"Ra, masih ada cowo baik diluaran sana. Buka mata lu".

"Siapa? Siapa emangnya?"

"Ya cari lah. Makannya, hati lu itu jangan stuck buat si Kevin aja"

"When I Was Your Man" (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang