Bab 17

1 2 0
                                    

Now Playing (Dengan Caraku - Arsy Widianto ft Brisia Jodie)

Happy Reading ;))

***

"Aku percaya. Bahkan terlalu percayanya aku sama kamu, kebohongan kamu pun masih aku terima sebagai sebuah kebenaran. Aku tau, tapi aku diam dan mencoba mengerti. Karna aku menghargai. Sedang kamu, malah menyakiti."

-Arjuno Muhammad Syadaqir

***

"Siapa?" Kata Juno sembari membuka pintu, dan menghadirkan seseorang dibalik pintu itu dengan membawa sebuah kotak lumayan besar, entah berisikan apa.

Ternyata itu hanyalah tukang pos. Pria dengan seragam warna orange ber-topi itu melebarkan senyumnya ke arah Juno dengan tangan yang memegang sebuah kotak kardus cokelat berukuran sedang.

"Dengan mas Juno?" Ujar sang postman kepada Juno

"Iya saya sendiri."

"Ini ada paket atas nama Arjuno Muhammad Syadaqir. Silahkan ditandatangani."

"Tapi saya ngga ngerasa pesan sesuatu, mas. Masnya salah kirim kali."

"Engga kok mas, ini benar kan alamatnya." Ujar postman dengan menunjukkan alamat yang tertera di atas kardus tersebut.

Saat Juno melihatnya, memang benar alamat itu adalah alamat rumah Juno. Tapi seingat Juno, ia memang sedang tidak memesan apapun dari toko online.

"Silahkan ditandatangani, mas."

"Ini bukan bom, kan?"

Postman tersebut tertawa singkat, "Bukan mas. kalau bom, saya pasti sudah mati sedari awal."

"Oh, yaudah deh. Saya terima." Kata Juno dan menandatangani tanda terima tersebut.

Postman memberikan kardus tersebut kepada Juno dan Juno pun menerimanya dengan ragu. Postman tersebut memilih untuk berpamitan setelah pekerjaannya mengantar barang ke rumah Juno telah usai.

Juno memperhatikan Kardus tersebut dan sesekali mengocok nya. Sama sekali tidak ada suara, dan hanya terkesan berat.

"Batu kali atau apa sih. Kaga ada suaranya sama sekali." Kata Juno.

Ia memutuskan untuk masuk ke dalam rumah dan beranjak ke kamarnya. Kardus tersebut ia letakkan diatas tempat tidur dan Juno sibuk mencari semacam gunting atau silet yang digunakan untuk merobek selotip cokelat yang memang cukup lumayan tebal itu.

Saat Juno membuka laci lemari, ada sebuah kotak kado berwarna putih polos berukuran sedang dengan tali biru membentuk sebuah pita.

Kado itu, dari Yure

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kado itu, dari Yure. Yure yang memberikannya saat hari Anniversary mereka yang pertama di cafe. Juno meraih kotak kado tersebut dan mengusapnya. Ia masih enggan membuka kado dari Yure. Entah apa alasannya, tapi ia rasa masih ada lain waktu.

"When I Was Your Man" (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang