Bab 28

6 2 0
                                    

Now Playing | Bad Things - Machine Gun Kelly ft Camila Cabello

Happy Reading ;))

***

Jam telah menunjukkan pukul 12.00 siang. Suara adzan yang berasal dari masjid Komplek pun sudah terdengar cukup keras. Juno terbangun dari duduknya dan bersiap untuk melaksanakan sholat Dhuhur seperti biasanya.

"Ra, lagi ngga halangan kan".

"Engga".

"Sholat bareng gua, mau ngga?"

Deg. Tatapan teduh yang Juno berikan kepada Nayra, dan juga ajakan hangat menuju ke arah hal positif untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan adalah salah satu hal yang membuat Nayra merasa tersentuh untuk pertama kalinya kepada Juno.

Juno benar-benar bersikap layaknya calon imam yang baik. Mengajak ke hal yang memang seringkali Nayra tinggalkan untuk beberapa waktu belakangan ini.

"Gue udah tau ini dari awal. Juno beda sama Kevin. Tapi bodohnya gue, gue selalu aja tertarik ke hal yang memang ngga baik buat diri gue sendiri. Gue lebih memilih untuk memeluk duri daripada kapas yang memang lebih nyaman untuk digenggam atau bahkan dipeluk."

Arghhh...

Lagi-lagi membandingkan dengan Kevin yang sebenarnya tidak pantas untuk dibandingkan dengan seorang yang jauh lebih positif dari laki-laki sialan itu.

"Ra.. bengong aja lu. Mau ngga?"

"Iya, mau."

"Tinggal jawab 'iya' aja nunggu nya sampe se-abad."

"Lebay. Ngga seabad juga kali."

"Aishhh....shtttttt.... Lu wudhu dulu, abis itu ke mushola mini yang ada di deket ruang tamu. Lu ngga akan kesasar kok. Gue mau ganti baju, sekalian wudhu di dalem."

"Kok gue ngga di dalem aja wudhu nya. Kenapa harus diluar?"

"Wudhu nya sama-sama pake air, jadi ngga usah komplen kaya ibu-ibu di pasar yang minta potongan harga."

"Tapi, Jun..."

"Shhhtttt... Umi udah nungguin di dalem. Lima menit lu udah harus selesai wudhu dan pake mukena." Jelas Juno yang tanpa menunggu jawaban dari Nayra itu langsung pergi ke dalam rumah dengan tangan yang disilang ke depan dada.

Nayra hanya menghela nafas panjang seraya berjalan ke arah keran air yang tak jauh dari arah ia berdiri. Menyelipkan rambutnya ke belakang telinga supaya tidak terlalu basah jika terkena air wudhu.

Membaca niat, dan melakukan praktik wudhu secara benar sesuai yang biasa Nayra lakukan sebelum melakukan sholat.

Air yang saat itu dijadikan objek untuk berwudhu seakan sejuk ketika mengenai wajah, tangan, dan juga kakinya. Memang cuaca saat itu sedang terik, namun sepertinya air itu lebih menyegarkan daripada biasanya. Mungkin karena tergantung air tersebut dipergunakan untuk hal apa.

Setelah selesai berwudhu, Nayra tak lupa membaca doa selesai berwudhu, dan segera berlari ke arah Mushola yang dikatakan oleh Juno.

Sesampainya di Mushola mini itu, Nayra melihat Umi yang sudah siap mengenakan mukena dengan satu kitab Al-Qur'an yang berada di genggaman. Nayra mendengar Umi melafalkan ayat-ayat suci Al-Qur'an itu dengan suara yang merdu hingga membuat Nayra terpaku di pintu mushola.

Hatinya damai dan tenang, seakan segala beban yang ada di hidupnya terangkat seketika.

"Masyaallah, betapa beruntungnya Juno dilahirkan di keluarga yang memang baik seperti ini. Bukan hanya baik akan sikapnya, namun juga baik akan akhlaknya juga. Gua cuma berharap, suatu saat nanti gua akan bertemu dengan keluarga yang baik juga seperti keluarga ini. Entah dengan siapa nantinya, gua ngga begitu terlalu berharap." Ujar Nayra dalam hati.

"When I Was Your Man" (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang