Now Playing | Bagaimana Bisa - Jaz
Happy Reading :))
***
"Bagaimana bisa sikapmu berubah, hanya dalam satu kedipan mata".
-Arjuno Muhammad Syadaqir
***
Gimana nih sama Bab yang sebelumnya?
Kesel? Atau biasa aja? Wkwkw
Menurut kalian, siapa yang udah berubah?
Juno atau Yure?Dan menurut kalian, definisi sakit yang sebenarnya itu yang seperti apa sih?
Jangan lupa, bacanya juga harus ditemenin sama secangkir Kopi favorit kalian dan juga camilan. Biar makin mantul🤍✨
***
Juno berjalan keluar dari gerbang sekolah dengan seragam yang tak lagi rapih. Ia merasa kacau. Ia merasa bahwa dunianya tak seindah dulu lagi.
Bahkan, selama pelajaran berlangsung di jam terakhir, Juno seperti tak fokus. Ia masih saja teringat perkataan Yure yang meminta Juno untuk pergi dari hadapan Yure.
Juno jadi tau, bagaimana rasanya jadi Nayra. Ternyata sesakit ini tidak diperdulikan oleh seseorang yang kita sayang.
Oh ya, ngomong-ngomong soal Nayra, Juno sama sekali tidak melihatnya setelah bel pulang sekolah berbunyi. Ia bahkan tidak memperhatikan gadis itu ada dikelas atau tidak sejak bel masuk berbunyi.
Juno mengedarkan pandangannya ke arah jalaan dan juga halte sekolah. Siapa tau, Nayra sedang menunggu bus untuk pulang ke rumah.
Dan ternyata benar. Di sudut bangku halte, Nayra sedang terduduk lesu dengan wajah kusut dan juga kepala yang ia senderkan ke tiang penyangga atap halte.
Juno menghampiri Nayra dan duduk disebelahnya yang memang tak ada orang. Juno melepas salah satu headset milik Nayra dan memasangnya di telinga miliknya.
Lagu yang saat itu didengar oleh Juno bersifat galau. Dan, sontak Juno tak jadi ikut mendengarkan lagu tersebut. Yang ada, perasaan hatinya yang sakit akan semakin menjadi.
Sedangkan Nayra hanya diam saja dengan mata yang terus menatap ke arah jalanan. Gadis itu bahkan sama sekali tidak melirik ke arah Juno dan bersikap acuh. Seakan menganggap Juno tak ada disampingnya.
"Ra, gua lagi sedih. Gantian dong, elu yang ngehibur gua". Juno memainkan rambut Nayra dengan jahilnya supaya keberadaan Juno diketahui oleh Nayra dengan sadar.
Namun sayangnya, Nayra hanya tetap diam dengan posisi yang sama. Apapun yang Juno lakukan, kejahilan apapun yang Juno lakukan kepada Nayra, gadis itu tetap saja diam.
Sampai akhirnya, hanya kehadiran bus lah yang mampu membuat Nayra bergerak dan beranjak dari tempat ia duduk sedari awal.
Juno menyusul Nayra dan mengikuti kemanapun Nayra duduk nantinya. Ia penasaran akan pernyataan Kevin, apakah benar Nayra memang sudah putus dengan Kevin, atau Kevin berbohong kepada Juno.
Nayra duduk di kursi nomor dua dari belakang supaya memudahkan dia untuk keluar dengan cepat. Juno pun segera mungkin mendaratkan pantatnya di kursi bus sebelah Nayra.
Nayra melihat ke arah Juno dengan tatapan nanar. Namun, Juno membalasnya dengan senyum manis khasnya. Pandangan Mata Nayra kembali beralih ke arah lain, tepatnya kame arah luar kaca jendela bus yang berada di sebelah kanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
"When I Was Your Man" (END)
Teen Fiction[WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA✓] Menjalani sebuah hubungan bukanlah tentang aku atau tentang kamu, tapi tentang kita yang harus tau bagaimana cara supaya hubungan ini akan bertahan. Satu-satunya cara yang dipercaya paling ampuh dalam sebuah hubungan...