Now Playing | Tak Mampu Mendua - Trisouls
Happy Reading ;))
***
"Aku, akan lakukan apapun untuk membuat kamu percaya, bahwa kamu adalah satu-satunya. Bukan salah satunya".
- Arjuno Muhammad Syadaqir
***
Keesokan harinya di sekolah..
Juno hanya bisa menatap Yure dari kejauhan, tepatnya didepan ruang kelasnya. Bukannya ia seorang pengecut yang tak berani mendekat ke arah Yure dan bersungguh-sungguh meminta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi kemarin.
Tapi, yang bermasalah sekarang adalah, ketika Juno berusaha mendekat, Yure malah berusaha menjauh dan mengacuhkan Juno.
Bahkan, tadi pagi ketika Juno menjemput Yure dirumah, Yure sudah berangkat lebih dulu. Pesan yang Juno kirimkan pun tidak dibalas. Yure marah. Bahkan terlihat sangat marah ataupun kecewa kepada Juno.
Perkataan Juno tentang alasannya itu pun seperti tak Yure percaya. Padahal, ia mengatakan itu degan jujur, tanpa adanya rekayasa.
Juno masih berusaha bersabar. Mungkin ini adalah ujian daripada hubungan mereka di satu tahun ini.
Di depan kelas, Yure terlihat berbincang dengan teman-temannya dan tertawa dengan lepas tanpa adanya beban. Namun, ketika Yure tanpa sengaja melihat ke arah Juno yang sedang memperhatikan Yure, seketika senyum dan tawa yang terukir di bibir Yure langsung hilang.
Tatapannya langsung Yure alihkan kembali ke wajah teman-temannya dan kembali berbincang tanpa tau seberapa sakitnya Juno diperlakukan seperti itu oleh Yure.
Saat Juno masih terus memperhatikan Yure dari kejauhan, Nayra tiba-tiba saja hadir didepan dirinya dan tersenyum lebar.
Juno menghela nafas kasar, "ngapain sih. Minggir dari hadapan gua".
Nayra menggeleng. Ia terus saja berdiri didepan Juno, "ngga mau. Gua mau ngelindungin lu dari rasa sakit yang Yure kasih buat lu".
"Kalo lu ngga mau, biar gua yang geser. Dan gua ingetin, jangan sok tau sama perasaan seseorang". Ujar Juno lalu bergeser dari hadapan Nayra ke pintu sisi sebelah kiri.
Nayra hanya bisa menghela nafas kasar dan duduk sembari menyandarkan dirinya di bangku yang terletak disamping kelas.
"Udahlah, Jun. Gua juga tau kalo lu lagi marahan sama Yure".
"Udah gua bilang, jangan sok tau". Ujar Juno dengan ketus seoeri biasanya.
"Gua ngga sok tau. Tapi emang tau".
"Terserah".
"Mending, kita ke kantin. Katanya lu mau traktir gua dua hari full. Yuk".
"Katanya tau, tapi masih bego aja. Lu mau nambah masalah?"
"Maksudnya?"
"Gua sama Yure berantem itu, gara-gara lu. Sadar kek".
"Iya gua sadar. Tapi kan ini beda urusannya. Ini masalah janji seorang laki-laki yang harus ditepati, bukan diingkari".
KAMU SEDANG MEMBACA
"When I Was Your Man" (END)
Teen Fiction[WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA✓] Menjalani sebuah hubungan bukanlah tentang aku atau tentang kamu, tapi tentang kita yang harus tau bagaimana cara supaya hubungan ini akan bertahan. Satu-satunya cara yang dipercaya paling ampuh dalam sebuah hubungan...