Bab 13

0 2 0
                                    

Hari yang benar-benar sangat membosankan bagi seorang Arjuno Muhammad Syadaqir. Bagaimana tidak mau mati bosan, jika dikelas saja baru jam pertama sampai jam ketiga pelajaran kosong tidak ada guru.

Kata guru piket, guru yang mengajar sedang melakukan seminar disalah satu sekolah swasta di Jakarta.

Mungkin ada yang bilang, "kan walaupun pelajaran kosong, masih tetap diberi tugas". Ya, kalian benar. Kelas kami memang diberikan tugas oleh guru piket. Tetapi hanya sebagian orang yang mengerjakan. Sedangkan yang lain hanya duduk, ngobrol, selfie, nonton Drakor dan bahkan sampai ada yang tidur di kelas.

Sebagai anak yang terlalu rajin, tentunya Juno sudah mengerjakan tugasnya dengan baik dan benar. Namun hal yang penting sekarang yaitu, ia ingin sekali mempercepat waktu dan pergi ke kelas Yure untuk makan di kantin bersama dan membicarakan sesuatu yang kadang kurang masuk diakal.

Ia merogoh saku celana OSIS nya dan mengambil ponsel. Memastikan apakah Yure sedang online atau tidak. Ia berniat untuk meminta Yure menemuinya di taman belakang sekolah.

Yang suka Ice Cream
Terakhir dilihat kemarin, pukul 23.45
--------------------------------------------------------------------------
Hari Ini

Hai yooo..
Temuin aku di taman belakang sekolah ya
I Miss You 🤎✨🥺

***

Juno menyandarkan tubuhnya di kursi, matanya masih saja menatap layar ponsel dengan pesan yang masih saja centang satu.

"Tumben banget Yure ngga nyalain data internet nya. Apa jangan-jangan habis ya" Ujar Juno dengan menggaruk tengkuk lehernya yang sebenarnya tak gatal itu.

Ia menghela nafas singkat, sepertinya percuma saja jika ia keluar menuju taman belakang sekolah jika pesan yang ia kirimkan saja belum dibaca oleh Yure.

Sekarang, ia mulai frustasi dan mungkin akan menjadi gila karna ke-gabutan ini. Tiba-tiba dari belakang ada yang menepuk punggung Juno dengan cukup keras hingga membuat Juno sedikit terkejut dan langsung melihat ke arah pelaku.

Mata Juno auto mendelik ketika tau jika Nayra adalah sang tersangka.

"Lu ngapain sih. Kalo mau ngajak ngobrol gua, ngga usah pake mukul segala" Ujar Juno dengan menatap ke arah Nayra tajam.

Nayra hanya menjulurkan lidahnya sok imut dan berdiri di depan meja Juno sembari mengetuk-ngetuk tangannya di meja Juno.

"Berisik. Kalo mau rusuh, dimeja sendiri aja sana. Bisanya cuma ganggu hidup orang". Ujar Juno

Bukannya dengan cara Juno memarahi Nayra akan membuat Nayra pergi dari hadapannya, Nayra malah mencolek lengan Juno dua kali.

"Dih, colek-colek. Bukan mukhrim" Kata Juno dengan mengusap lengan yang di colek oleh Nayra.

Yure mendengus sebal, "ishh, emangnya gua se-najis itu buat lu"

Juno hanya mengangkat kedua bahunya. Ia merasa bahwa kehadiran Nayra di depannya semakin membuat suasana hatinya menjadi tambah unmood.

Nayra menyelipkan rambutnya dibelakang telinga, "Eh, Jun. Lu mau denger cerita gua ngga?"

"Lu pasti udah tau jawaban gua"

"When I Was Your Man" (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang