Bab 33

0 2 0
                                    

Now Playing | Aku Di Matamu - Armada

Happy Reading ;))

***

"Jangan pernah jatuh cinta dengan seseorang yang belum selesai dengan masa lalunya".

-Arjuno Muhammad Syadaqir

***

Juno turun dari mobil Umi di halte bus tempat ia janjian dengan Yure dan berpamitan. Pagi itu, ia tampak begitu semangat dan tak sabar untuk segera bertemu dengan Yure, lalu kemudian berangkat ke sekolah bersama.

Sudah lama memang, ia tidak berangkat ke sekolah bersama dengan menaiki bus. Saat itu, keadaan halte cukup ramai. Banyak orang-orang memakai stelan jas, seragam sekolah SMP, bahkan SMA.

Semua orang mengenakan jaket, karna memang udara pagi itu sedang dingin akibat hujan semalam. Juno meniliki jam tangannya yang telah menunjukkan pukul 06.10 menit.

Ini tidak seperti biasanya. Bahkan, biasanya Yure yang datang lebih awal dan menunggu Juno. Tapi, sudah sepuluh menit Juno berada di halte, kehadiran Yure sama sekali belum terlihat.

Juno membuka ponselnya dan mengirimkan pesan singkat kepada Yure dan memastikan bahwa Yure akan menepati janjinya untuk berangkat bersama.

Tak lama Juno mengirimkan pesan kepada Yure, bus pertama pun datang. Semua orang berbondong-bondong masuk ke dalam bus dan memperebutkan bangku supaya tidak berakhir berdiri.

Namun, yang dilakukan Juno saat itu adalah hanya diam dan memilih mundur. Ia terduduk di bangku panjang yang berada di halte, sembari menunggu Yure yang masih belum terlihat.

Bahkan, lagi-lagi ponselnya itu tidak aktif. Namun, ia tetap berfikir positif dan beranggapan bahwa Yure akan datang.

Dari kejauhan, ia seperti melihat Nayra yang sedang berjalan kearahnya. Lagi-lagi anak itu yang berada di sekitar Juno. Lagipula, sejak kapan Nayra naik bus dan tidak berangkat bersama dengan kedua orangtuanya?

Langkah kaki Naura semakin mendekat ke arah Juno. Senyum yang terukir di bibir Nayra pun terlihat sangat jelas. Sepertinya, gadis itu sedang bahagia.

"Hai". Sapa Nayra seraya duduk disebelah Juno

"Hai. Elu ngapain disini?" Tanya Juno basa-basi.

"Naik bus lah. Lu kenapa ngga naik bus yang tadi? Oh, Jangan-jangan elu nungguin gua ya? Sweet banget sih".

"Ngga usah kepedean jadi cewe. Gua nungguin Yure. Makannya gua ngga naik bus yang tadi".

"Oh gitu. Ya sorry, gua kan cuma nebak aja. Siapa tau lu emang nunggu gua".

"Engga lah. Gila kali".

"Ehm, kalo nanti Yure liat kita berdua, kira-kira dia bakalan marah ngga ya".

"Logika lu dipake aja. Yaudah pasti marah".

"Iya sih. Ngga kaya gua. Kevin pasti bakalan seneng liat gua sama cowo lain". Ucap

"Kenapa?" Tanya Juno

"Ya, itu bisa aja dijadiin alasan supaya dia bisa lepas dari gua. Karna, putus lah yang dia harapkan dari gua".

"Lu yang sabar ya". Ucap Juno dan hanya diangguki oleh Nayra.

Saat itu, obrolan mereka semakin bertambah lebar. Hal yang dibicarakan mereka di halte bus tersebut pun terkesan random dan terkadang membuat Nayra tertawa akan Juno.

"When I Was Your Man" (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang