Now Playing | Kekasih Impian - Natta Reza
Happy Reading :))
***
"Gua seneng, akhirnya lu bisa kembali tersenyum".
-Arjuno Muhammad Syadaqir
***
Juno memberhentikan sepeda motornya tepat didepan pintu gerbang rumah Nayra. Tanpa disuruh, Nayra langsung melepas helm milik Juno dan segera turun dari atas motor.
Saat itu, jam sudah menunjukkan pukul setengah 10 malam. Namun, orangtua Nayra rupanya masih belum pulang. Kendaraan mereka pun belum terlihat di pekarangan rumah.
"Makasih ya, lu udah anterin gua pulang".
"Iya, sama-sama. Tapi kayanya orang tua lu masih belum pulang deh, lu ngga takut sendirian?"
Nayra terkekeh pelan, "ya engga lah. Lagian, papah sama mamah udah WhatsApp gua kok. Mereka pulang setengah jam lagi. Jadi, elu ngga usah khawatir sama gua".
"Mau gua temenin sampe orang tua lu pulang? Gua ngga keberatan kok".
"Ngga usah. Nanti kalo Yure cemburu lagi sama gua, gimana?"
"Itu urusan gampang. Disogok pake Ice cream aja udah langsung diem". Ujar Juno seraya menampilkan sederet gigi putihnya kepada Nayra.
"Tapi ngga usah deh, gua serius". Ucap Nayra yakin. Ia sudah tidak ingin merepotkan Juno. Cukup dengan mengantarnya pulang saja sudah lebih dari cukup.
"Oh iya, gimana acara tadi? Seru ngga?". Tanya Juno
"Seru banget. Kapan-kapan, ajak gua lagi ya".
"Siap. Tenang aja. Lagian, temen-temen gua juga suka sama keberadaan lu. Kata mereka, keadaan Basecamp jadi lebih berwarna".
"Warna hijau makusd lu?"
"Hahahaha seger dong".
"Emang iya, hahaha"
"Terus kaya gini ya".
"Maksud lu?"
"Gua seneng, akhirnya lu bisa kembali tersenyum". Kata Juno dengan senyuma tulus pertama yang ia kasih buat Nayra.
Sekarang, ia mulai belajar untuk menerima Nayra sebagai seorang teman. Bukan lagi perdebatan yang ia inginkan sekarang, melainkan murni ketulusan seorang sahabat.
Nayra memukul pelan bahu Juno, ia terlihat salah tingkah. "Apaansih, Jun. Lu ngga tau aja kalo gua sering ketawa sendiri dirumah".
"Tapi ngga sering juga sih. Nanti lu dikira gila". Ujar Juno
"Ishh, apaansih".
"Gua masuk ya. Boleh kan".
"Engga. Mending, sekarang lu pulang dan tidur".
"Kalo gua ngga mau, lu mau apa"
"Emang elu siapa gua, hah?"
"Temen. Lu mau kan, jadi temen gua yang bener-bener temen dan ngga ada perdebatan lagi kaya dulu?"
"Gua butuh waktu".
"Gaya lu kaya abis ditembak aja".
"Yaudah deh iya. Gua mau jadi temen lu". Ucap Nayra seraya tersenyum dan menepuk pundak Juno dua kali.
"Nah, gitu dong. Jadi, sekarang kita resmi jadi temen beneran?"
"Lu kira, selama ini gua jadi temen astral elu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
"When I Was Your Man" (END)
Teen Fiction[WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA✓] Menjalani sebuah hubungan bukanlah tentang aku atau tentang kamu, tapi tentang kita yang harus tau bagaimana cara supaya hubungan ini akan bertahan. Satu-satunya cara yang dipercaya paling ampuh dalam sebuah hubungan...