Bab 29

0 1 0
                                    

Now Playing | Rembulan - Devano Danendra

Happy Reading ;))

***

Setelah selesai memandikan Maria dan kembali memasukan Maria ke dalam kandang, Juno duduk santai berdua dengan Nayra di ruang keluarga sembari menonton sebuah acara yang sebenarnya membosankan dan juga tangan yang terus menyuapkan sesendok puding ke dalam mulut mereka masing-masing.

Mereka saling diam. Tatapan mereka hanya fokus ke acara yang sedang mereka tonton.

Memandikan Maria adalah sebuah kegiatan yang cukup melelahkan. Baju Nayra terlihat basah dibagian kanan. Begitu juga dengan Juno yang sudah basah sebadan-badan. Namun bedanya, Juno sudah berganti baju dan Nayra belum.

Juno mengambil remot yang berada disebelahnya dan mengganti acara tersebut ke saluran Tv lain. Nayra tak protes, ia hanya mengikuti arahan sang tuan rumah.

"Lu ngga mau ganti baju punya gua aja?"

"Iya. Lagian, basah nya juga ngga parah banget".

"Nanti lu masuk angin".

"Engga. Tenang aja".

"Gua cuma ngingetin sebelum disalahin".

Nayra berdecak, "Iya. Bawel banget pacar orang".

Nayra meletakkan piring kecil yang sebelumnya berisi puding itu di meja yang berada disebelahnya, dan menyandarkan tubuhnya di sofa yang sedang ia duduki bersama dengan Juno.

"Btw,  lu bosen ngga sih. Dari tadi nonton tv, acaranya ngga ada yang bikin mood gua naik". Tanya Nayra, tanpa melihat ke arah Juno.

"Sama. Tapi inilah salah satu cara gua buat ngilangin rasa bosen. Daripada ngga ngapa-ngapain". jawab Juno seraya melihat ke arah Nayra sekilas, dan kembali menyuapkan sepotong pudding ke dalam mulutnya. Mungkin, itu adalah suapan terakhirnya.

"Oh iya, dari tadi gua ngga liat elu megang hp. Lu ngga coba hubungin Yure? Siapa tau, dengan elu video call dia, rasa bosen lu jadi hilang".

"Gimana mau video call, orang wa nya dia aja offline terus".

"Kerumah dia aja yuk".

"Lu mau liat gua diputusin? Mau?"

"Ya... Engga juga sih".

"Makannya, pikir dulu sebelum ngomong. Macet sih otak lu".

"Terus kita ngapain dong".

"Kita? Pertanyaan lu itu bikin gua merinding".

"Eh, awas aja ya kalo elu nyentuh gua. Sedikit aja elu nyenggol gua, gua banting".

"Kaya bisa aja".

Umi datang dari arah kamarnya dengan tangan yang membawa setumpuk buku dengan berjalan mengarah ke Juno dan juga Nayra.

"Eh, kalian ini ribut terus. Hati-hati jodoh, loh".

Juno dan Nayra secara bersamaan melihat ke belakang dan mendapati Umi yang sedang tersenyum ke arah mereka berdua.

"When I Was Your Man" (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang