Now Playing | You Are My Garden - Jung Eun Ji
Happy Reading ;))
***
"Mau seberapa lama kita dipisahkan, ternyata takdir kamu memang mengarah ke aku".
-Kevin Alaska Putra
***
Yure POV 🦋
Yure berkaca dan menyisir pelan rambutnya yang dibiarkan terurai itu. Saat itu, ia telah rapih dengan menggunakan dress yang diberikan oleh mamahnya dan juga flatshoes berwarna putih.
Ia meletakkan sisir dan beralih mengambil lipgloss untuk membuat kesan fresh pada bibirnya supaya tidak terlihat pucat.
Entah kenapa, Yure tasanya sangat malas dan ingin kabur saja ke rumah Juno. Rumah yang penuh dengan ketenangan, kehangatan, kerukunanan, dan juga penuh kasih sayang. Bukan seperti rumahnya yang hanya penuh dengan tekanan.
Yure menatap dirinya di cermin. Ia melihat dirinya sendiri dengan tatapan penuh kebencian. Kenapa ia tidak bisa mengucapkan kata "tidak" kepada orangtuanya sendiri. Kenapa ia harus sepengecut ini di hadapan kedua orangtuanya.
Ia tau benar jika anak memang harus patuh akan apa yang dimaui oleh orangtua. Tapi jika apa yang diinginkan orangtua Yure sudah tidak sejalan, apa Yure harus tetap mengikuti apa kemauan mereka?
Apa harus, Yure mengorbankan perasaannya sendiri?
Apa harus, Yure berpura-pura tersenyum dan berkata bahwa ia baik-baik saja dihadapan orang-orang?
Ia sama sekali tidak bisa melakukan itu. Bahkan, disaat ia mencoba untuk tersenyum didepan cermin, lengkung bibirnya itu kembali menunjukkan kesedihan.
Yure tidak tau apa yang akan terjadi nanti. Tapi pernyataan Ayahnya itulah yang membuatnya sedikit terpuruk.
Akan sangat tidak siap jika ia harus melepas Juno dan menerima orang baru didalam hatinya, walaupun itu Kevin sekalipun.
Suara ketukan pintu yang cukup keras membuat Yure langsung merubah ekspresi wajahnya menjadi bahagia. Dan segera merapikan penampilannya sebelum orang dibalik pintu itu masuk dan melihat keadaan Yure yang memang tak sebaik diluarnya.
"Sayang, mamah masuk ya. Kamu udah selesai dandan, kan?"
"Ehm, udah mah. Masuk aja". Jawab Yure sembari berpura-pura merapihkan kembali rambutnya menggunakan jarinya.
Anya, yang merupakan mamah dari Yure pun masuk ke dalam kamar dengan senyum yang merekah setelah melihat betapa cantik dan anggunnya Yure dalam balutan dress dan juga kaki jenjang yang memakai flatshoes berwarna putih itu.
Yure melihat ke arah Anya, dan tersenyum tipis.
"Wah, cantik sekali anak mamah".
"Makasih. Mamah juga cantik".
"Udah siap semuanya kan? Sebentar lagi kita berangkat".
"Mah, kita disana berapa lama?"
"Mamah kurang tau, sayang. Memangnya kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
"When I Was Your Man" (END)
Teen Fiction[WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA✓] Menjalani sebuah hubungan bukanlah tentang aku atau tentang kamu, tapi tentang kita yang harus tau bagaimana cara supaya hubungan ini akan bertahan. Satu-satunya cara yang dipercaya paling ampuh dalam sebuah hubungan...