Happy Reading ;)
***
"Semua hal yang ngga mungkin, akan menjadi mungkin jika sudah menyangkut tentang dia."
- Arjuno Muhammad Syadaqir
***
Setelah kepergiannya dari rumah sang pacar, Juno masih harus memenuhi tugas lain dari sang ibu negara, yaitu untuk membeli bahan-bahan kueh yang sebenarnya sangat jarang Umi perintahkan kepada Juno untuk membelinya.
Bahkan, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kueh tersebut lumayan banyak dan juga dengan harga yang lumayan menguras kantong pelajar. Juno memeriksa kembali belanjaannya apakah sudah benar sesuai dengan list yang diberikan oleh Umi atau belum.
Akan sangat repot dan malas jika ia harus kembali ke toko kalau ada satu bahan yang lupa ia beli. Dan, untungnya semuanya sudah tepat sesuai arahan dan perintah sang ibu negara.
Saat Juno hendak menaiki sepeda motornya dan berniat untuk pulang, pandangan matanya tak sengaja melihat ke arah seberang, yang dimana disana ada sebuah toko ber cat cokelat putih dengan pemandangan alat-alat khusus untuk para pendaki dengan tulisan sale di depan kaca besar.
Melihat hal itu seolah adalah sebuah keajaiban mendadak bagi Juno. Ia lantas menunda masa pulangnya ke rumah, dan segera menyeberang ke seberang jalan tempat dimana toko peralatan camp itu berada.
Tas belanja yang berisi bahan-bahan kueh tersebut bahkan masih setia berada digenggaman tangan Juno. Ia teramat senang. Ia bahkan lupa jika memang uangnya telah habis terkuras untuk membeli bahan-bahan kueh.
Setibanya didepan toko alat camp tersebut, Juno memandangi isi di dalamnya dengan hanya berdiri didepan kaca besar yang memampangkan beberapa carrier dan juga tenda keluaran terbaru yang belum ia punya.
Bahkan carrier yang ia punya dirumah sekarang sudah robek akibat terkena akar pohon saat muncak di gunung salak satu tahun yang lalu.
Juno menghela nafas sejenak. Ia merogoh saku celana osisnya yang telah kosong tak ada isinya.
"Asli, kaga ada uang sepeserpun yang tersisa." kata Juno dan tangan kanannya menempel pada kaca tepat ke arah Carrier yang diinginkan tersebut.
Ia berulangkali hanya bisa menelan salivanya berat, dan sesekali menatap kosong ke arah belanjaan yang sedang ia tenteng tersebut.
Sang karyawan toko yang menyadari keberadaan Juno itu pun terlihat menghampiri, dan bertanya barang seperti apa yang sedang Juno cari.
Sang karyawan toko membuka pintu, dan berdiri tepat disamping Juno dengan senyum merekah bahagia karna akhirnya ada seorang pelanggan yang datang mengunjungi tokonya tersebut.
"Silahkan masuk mas kalo memang mau ada yang mas cari. Di dalam masih ada barang yang baru kami keluarkan. Masih fresh." Kata sang karyawan toko, dan membuat kepala Juno menoleh ke sumber suara.
"Baru keluar dari kulkas?" Tanya Juno dengan alis terangkat satu.
Sang karyawan toko tertawa renyah, "haha, engga lah mas. Masa alat camp dimasukkin ke dalam kulkas. Emangnya daging."
"Terus kenapa mas nya bilang masih fresh."
"Ehmm, maksud saya model keluaran terbaru mas."
"Ooh"
"Daritadi saya perhatikan dari dalam, masnya lagi ngeliatin carrier. Masnya tertarik?"
"Iya mas. Pengen saya bawa pulang. Soalnya carrier saya robek, kena akar pohon."
KAMU SEDANG MEMBACA
"When I Was Your Man" (END)
Teen Fiction[WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA✓] Menjalani sebuah hubungan bukanlah tentang aku atau tentang kamu, tapi tentang kita yang harus tau bagaimana cara supaya hubungan ini akan bertahan. Satu-satunya cara yang dipercaya paling ampuh dalam sebuah hubungan...