Bab 15

1 2 0
                                    

Now Playing (Hari Ini Esok Lusa - Brisia Jodie)

Happy Reading :))

***

Setelah mematikan sambungan telefon nya dengan Adam, Juno kembali menghampiri Yure yang telah menghabiskan kueh strawberry itu hingga tak lagi tersisa.

Yure menatap Juno dengan penuh pertanyaan. Juno yang mengerti tentang apa yang akan Yure tanyakan pun seakan langsung menjawab tanpa Yure katakan sebelumnya.

"Dari Adam. Aku disuruh ke Basecamp, tapi nanti dulu lah. Ke basecamp mah urusan gampang. Yang terpenting itu jagain kamu disini."

"Aku udah ngga pp kok. Lagian, aku merasa lebih baik setelah kamu dateng kesini."

Juno tersenyum, ia lantas mengacak rambut Yure hingga berantakan. "Udah pinter nih gombalnya."

"Iishh, aku ngga gombal. Emangnya kamu yang suka tebar pesona sama cewe lain."

"Eh, aku ngga pernah tebar pesona loh ke cewe. Aku ini cowo baik-baik, berhati malaikat dan berwajah tampan nan lugu seperti artis Korea."

"Massa sih? Hahaha"

"Nah, gini kan ketawa. Aku jadi percaya kalo kamu emang udah mulai membaik."

"Besok berangkat?"

Yure menggeleng, "aku udah ngambil izin dua hari."

"Besok, aku kesini lagi ya sepulang sekolah. Kamu mu dibawain apa?"

"Ehmm, aku lagi pengen bubur bayi yang varian beras merah."

Wait. Sepertinya permintaan Yure ada yang menganggal. Usia Yure adalah 17 tahun dan hampir 18 tahun. Tapi kenapa dia harus memakan makanan yang seharusnya tidak dimakannya lagi.

Juno berusaha untuk menanyakan kembali apa permintaan Yure. Ia berharap, telinganya salah menangkap kata-kata dari mulut Yure.

"Kamu tadi bilang apa? Coba ulangin sekali lagi. Takutnya aku salah denger." Juno sedikit tertawa, "masa kamu minta bubur bayi. Ya ngga mungkin lah ya, hahaha."

"Emang iya. Aku minta kamu, besok bawain aku bubur bayi yang varian beras merah satu box. Aku pengen."

"Serius? Ih, masa udah gede makan bubur bayi sih. Orang sakit jaman sekarang aneh-aneh aja permintaannya."

"Mau turutin ngga permintaan aku." Tanya Yure yang sepertinya mulai kesal karna Juno meledeknya.

"Tapi kan..masa bubur bayi sih, sayang. Ngga ada yang lain?"

"Ya Allah, emang kenapa? Ngga boleh?"

"Sekarang gini, kasih aku alasan kenapa kamu pengen banget bubur bayi. Kenapa?"

"Kan aku udah bilang, aku lagi pengen."

"Ya pasti ada filosofi nya. Kamu liat dimana?"

"Ya orang pengen mah random kali. Apa aja juga di penginin. Kamu mah susah ih sekarang kalo dimintain tolong."

Juno mengusap tengkuk lehernya, "Ya bukan gitu. Aku beliin ice cream aja, gimana?"

"When I Was Your Man" (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang