Ini hari kedua Irene di drop out. Ia sendiri belum bangun tidur pagi ini, setumpuk obat dan air tersusun rapi di nakas mejanya. Kamarnya sudah bersih, tidak acak-acakan lagi.
Ia di-diagnosa mengalami depresi berat.
Katie juga menceritakan yang dia tahu ke dokter Glen.Pagi ini Millie dan Sadie datang kerumah, bukan untuk bertemu Finn, tapi Irene.
"hai bunda, Millie sama Sadie mau ketemu Irene boleh?" tanya Millie.
"boleh nak, tapi kamu hati-hati ya, emosi nya bisa aja ga terkontrol" jawab Katie.
"iya bunda, kita naik dulu" mereka menaiki tangga untuk ke kamar Irene.
"hai Irene!!" sapa Millie hangat. Irene baru saja bangun. Sadie membuka gorden agar cahaya masuk, dan juga pintu balkon agar ada udara. Dilanjutkan dengan mematikan AC.
Sedangkan Millie duduk di pinggir ranjang Irene, disusul Sadie mengambil kursi belajar Irene dan duduk dipinggir juga."ren, gimana kabar lo? Baik kan?" Millie bertanya. Irene mengangguk lemah.
Millie dan Sadie menatap bergantian.
"kita kangen banget sama lo, ga ada lo disekolah sepi jadinya" Millie membujuk Irene, tapi ia tak peduli.
"kita percaya kok ren sama lo, kita ga benci lo kaya orang lain" kata Sadie yang sudah memasuki inti pembicaraan.
"iya ren, kita juga ga segan-segan denger cerita lo, kalo lo mau lo bisa kok numpahin semuanya ke kita"
Diam beberapa saat, Irene tampak berpikir. Setelah sekian lama akhirnya ia membuka suara.
"hari itu.." katanya, Sadie bersiap merekam semua perkataan Irene.
"hari itu gue seneng banget, gue jalan di koridor, sampai akhirnya dia nyapa gue, dia-" kata Irene dengan suara seraknya.
Ia melanjutkan dengan sedikit menangis, mengingat semua yang terjadi di hari itu.
Millie dan Sadie benar-benar kaget mendengar cerita yang sebenarnya dari Irene. Millie sudah menduga, saat di gudang ia ingin mengatakan ini, tapi Finn keburu emosi dan memutuskan pergi."kenapa Mills" tanya nya yang kini sudah menangis.
"kenapa ren?" Millie gantian bertanya.
"kenapa lo pergi juga waktu itu? Kenapa" Irene menangis kencang ia hampir membanting barang-barangnya lagi, tapi Millie segera mungkin memeluknya.
"sorry ren, gue ga maksud ninggalin lo, Finn. Finn yang nyuruh gue pergi dan ngejauh dari lo waktu itu" ia menopang pipi Irene.
"ren gue tau lo ga salah, nanti kita bakal bawa ini ke polisi buat bukti kalo emang Naomi yang salah, lo punya bukti lain?" tanya Millie.
Irene menggeleng, tapi ia berbicara tentang rumah itu.
"rumah itu, itu rumah siapa ren?" tanya Sadie yang baru mendengarkan ulang rekaman tadi.
"lo tenang aja, ga bakal ada yang tau kalo ini rumah gue"
"biarin disini dulu, jalanin rencananya, terus balikin mereka lagi, terus kita berhasil"
"gimana sama Finn?"
"itu urusan gue"
Irene menceritakan tentang suara-suara itu sebelum ia tak sadarkan diri. Sepertinya target Naomi hanya Irene waktu itu. Dan sekarang saat dia berhasil dia akan ke target utamanya, Finn.
"Finn dimana? Finn dimana!!!!" Irene berteriak.
"dia ke rumah Wyatt, kenapa ren?"
"Naomi, sekarang dia bakal dapetin Finn, ayo cari dia" Irene mengajak mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
, biggest fan | jm
Ficțiune adolescenți, end ;°'~ jaeden martell fanfiction'°^༄