Irene's pov.
Setelah petualangan besar bersama Inspektur Mulligan kemarin aku ambruk.
Entahlah mungkin kelelahan, empat hari aku melewatkan pelajaran disekolah.Bunda juga sudah mengambil resep obat dokter di apotek terdekat. Sedangkan Finn, dia baik-baik saja. Ia langsung masuk sekolah di hari berikutnya setelah penangkapan Naomi.
Tapi tenang, hari ini aku sudah sembuh. Aku ingin sekali ke sekolah tetapi hari ini hari libur, terpaksa aku menunggu lagi. Semenjak kejadian itu aku dan Jaeden jadi jarang bertemu. Aku juga jarang membuka hp.
Karena itu, hari ini aku membuat kue lalu akan ku antar ke rumahnya. Tidak akan ku beri tahu dia, ini akan jadi kejutan.
Setelah berjam-jam bercengkrama dengan dapur dan teman-temannya akhirnya kue ku matang. Sekarang sudah pukul sebelas siang. Aku langsung bergegas mandi lalu bersiap dengan outfit santai ku.
Aku minta izin ke Bunda dan juga Finn untuk membawa mobil sendiri. Merekapun mengizinkan, jika kalian bertanya kemana papa? Dia belum balik jogging.
Aku pun menuju kerumah Jaeden tak lupa dengan paperbag untuk kue yang aku buat tadi. Tak butuh waktu lama, 20 menit kemudian aku sampai dirumah Jaeden.
Aku menekan bel rumah Jaeden beberapa kali lalu akhirnya mom Jaeden pun keluar."Hi tante, aku Irene masih ingat kan?," kataku. Mommy Jaeden tersenyum sumringah melihatku.
"nak Irene, sudah lama ga kesini ya tante kangen tau, baby Jovi juga" jelasnya.
"hehe sorry tante, oh iya ini buat tante," kataku memberikan papperbag tempat kue tadi kepada Mommy Jaeden.
"eh, terimakasih ya sayang" katanya dan akupun mengangguk. Sedari tadi orang yang aku cari tak terlihat akupun mencoba bertanya.
"tante, Jaeden mana?" tanyaku.
"loh, tante kira Jaeden pergi sama kamu. Soalnya dia bilang mau ke cafe" jelas Mommy Jaeden bingung.
Aku sedang bermain dengan Jovi, adik Jaeden. Lalu aku meraih ponselku untuk menelepon Jaeden tapi suara hp nya terdengar ditelingaku. Hp nya ditinggal.
"eum tante, Irene nyusul Jaeden dulu ya" kataku yang dibalas anggukan olehnya.
"hati-hati ya Irene!" katanya.
Aku pun menjalankan mobilku ke Laconic Cafe, tempat yang biasa Jaeden kunjungi karena dekat dari rumahnya.
Hari ini cukup ramai mungkin karena weekend. Aku masuk ke cafe setelah berdesakan di pintu masuk.
Lega rasanya tidak berada di kerumunan orang lagi.Pandanganku menjelajah ke tiap sudut cafe ini, benar-benar ramai. Aku berjalan menuju sudut dibawah tangga dan menghadap ke halaman samping. Tidak semudah yang kalian bayangkan, aku harus melihat beberapa orang agar tak tertabrak.