-10] Teressa's Cousin

160 35 4
                                    

Jaeden's pov.

Malam ini adalah malam minggu yang ditentukan oleh mama untuk membawa siapa pacarku kepadanya. Yang benar saja, mama baru bilang semalam, dan hari ini harus dikabulin?

Mau datang kapan saja pun aku siap, bahkan sekarang. Masalahnya, siapa yang akan ku tunjukan ke mama yang jadi pacarku? Sejujurnya aku pun tak tau aku suka siapa.

Wanita-wanita yang aku kenal hanya mama ku, Millie, Sadie dan mereka itu temanku bukan pacarku, selanjutnya Irene, tunggu, Irene? Ah tidak mungkin, akan aneh keadaan nya jika aku mengajak Irene bertemu mama ku, sedangkan kami belum berkenalan.

Bagaimana dengan sepupu nya Teressa? Dari awal aku tidak setuju dengan keputusan Teressa yang ingin mengenaliku dengan sepupunya, entah siapa dia aku pun belum pernah melihatnya sebelumnya. Dan itu akan jadi hal tergila yang pernah ada jika memang benar. Namaku akan terpampang lebar di keluarga besar Teressa 'Jaeden Wesley yang gagal menikah dengan Teressa, tapi menikah dengan sepupunya'. Aku merinding membayangkannya.

Daripada sepupu Teressa yang aku pun belum pernah melihatnya sekalipun. Lebih baik Irene kan? Maksudku aku sudah pernah bertemunya sebelumnya, dan sejauh ini aku lihat dia tidak bertingkah yang aneh-aneh, dia cantik dan ya-Oh, lupakan.

Siapapun tolong tukar peran denganku!

Tiba-tiba Teressa menelepon ku. Apalagi yang ingin dia lakukan dengan pemikiran pendek nya itu? Rencana bodoh lagi?
Aku pun mengangkat nya.

"jae, gue denger dari nyokap gue katanya lo mau batalin tadi malam?"

"ya"

"gila lo, jadi gimana?"

"nyokap lo diem aja"

"hah? Itu artinya nyokap gue setuju?"

"ga tau"

"now what?"

"now shit! Tessa"

"sial kenapa lagi?"

"gue disuruh bawa pacar gue ke nyokap malam ini"

"ah, lo kan jaeden, masa iya gitu doang gabisa"

"masalahnya gue- eum yak, jelas lah gampang"

"jangan-jangan yang gue bilang kemaren bener jae?"

"apa"

"lo belum punya pacar kan?"

"diem lo"

"aelah jae, makanya hidup jangan kaku, cari cewe kek"

"kalo sekarang mana bisa lagi"

"yaudah, sepupu gue aja gimana?"

"makin heboh anjir, gue yang jelek jadinya"

"selagi nyokap lo gatau? Its okay jae! Nanti kalo emang bener jadi baru deh lo angkat suara, kalo lo emang udah lama pacaran sama sepupu gue"

"ya gue pikir dulu"

"sekarang udah jam 4 jae, lo mau cari cewe yang langsung kepincut sama lo dimana? Di klub tempat dugem?belum buka jam segini odong!"

"udah deh, lo denger apa kata gue. Dia seumuran gue kok, sama-sama kelas sepuluh, cantik juga bener dah ga boong gue"

"laconic cafe sekarang, bawa sepupu lo"

"sippp, gitu dong"

Aku mematikan telepon sepihak.
Masalahnya makin rumit sekarang, iya ga dijodohin, tapi pura-pura jadi pacar. Yang bahkan tidak aku tau sedikitpun siapa dia.
---
Author's pov.

, biggest fan | jmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang