Tugas kelompok yang mereka rencanakan tempo hari kini terlaksana di rumah Irene. Sesuai rencana awal.
Hero yang sudah menanyakan letak rumah Irene sejak awal rencana kerja kelompok itu dibuat, kini sudah terbayar. Bahkan ia bertemu langsung dengan Finn yang ber-notabene sebagai kakak Irene yang mau pergi latihan. Beberapa hari terakhir setelah pulang sekolah, Finn sibuk latihan. Karena seperti yang dia katakan dua minggu lagi ia akan tampil.
Bukan hanya Irene yang semangat karena itu, teman-teman Finn dan bahkan teman sekelas Irene pun turut bersemangat, termasuk Hero."oke, pertama catat nama sama nomor kalian disini gue mau buat grup. Kata Mrs. Yerin kan kelompok ini berlanjut, jadi kalau kita mau kerja kelompok gampang ngabarin nya." jelas Cellie-si murid pintar di kelas tapi tidak caper-memberi selembar kertas.
Mereka menulis nama mereka di kertas itu, beserta nomor.
"oke, thanks. Sekarang coba buka buku ini di halaman sembilan puluh dua, kemaren gue udah coba baca dan ngertiin tugas ini, tapi ga bisa di praktek-in karena emang ini tugas kelompok." katanya lagi, Cellie sangat cekatan masalah belajar. Ia dengan cepat memahami pelajaran bahkan tugas kelompok saja dia sudah memahami duluan.
Mereka pun memulai tugas mereka. Dipertengahan, mereka mempraktik-kan tugas tadi sesuai yang Cellie katakan dan memang ada di buku itu.
Dan ternyata mereka berhasil, sontak semuanya bersorak heboh sambil saling ber-tos ria."Yaaayyy, akhirnyaa" sorak Jezzlyn heboh, Jezzlyn tak kalah gesit dari Cellie. Sedangkan laki-laki hanya membantu bagian tersulit tugas mereka.
Ber-tos ria masih berlanjut sampai giliran Irene dan Hero. Mereka menurunkan tangan. "e-eum guys, gue ambilin cemilan lagi ya" kata Irene beranjak mengambil cemilan yang sudah habis, karena sebelumnya meja didepan mereka sudah penuh snack yang sengaja disiapkan Irene.
"guys, ada yang tau kamar mandi gak?" tanya Hero dengan muka berharap nya. Mereka saling menatap, lebih banyak menatap Louis, karena yang mereka tau Louis adalah orang terdekat Irene setelah Finn.
"apa?" tanya Louis tanpa dosa saat teman-temannya menatapnya.
"kamar mandi Louis, lo pasti tau kan" tegur Gally dengan jitakannya.
"ooh, iya iya, itu disana lurus aja ada kok tulisannya bathroom gitu." jelas Louis.
Hero pun segera ngacir ke kamar mandi. Ia juga melewati dapur dimana ada Irene disana, ia tak berniat menegur Irene karena Irene sibuk dengan cemilannya di dalam kulkas.
Setelah urusannya dengan kamar mandi selesai, Irene masih disana. Tapi kali ini ia tidak lagi sibuk dengan kulkas, melainkan dengan minuman soda kaleng yang ia susun di nampan.
"hi ren," sapa Hero yang berhasil membuat dua kaleng jatuh dari tangan Irene karena kaget.
"Hero!" pekik Irene saat selesai dengan latah khas kagetnya.
"sorry-sorry, gue abis dari kamar mandi."
Jawab Hero."bantuin gue dong" bukannya menjawab iya atau apalah itu, ia justru menyuruh Hero membawa nampannya sedangkan dia membawa sisa nya.
"oke," jawab Hero santai, karena ia tau tak mungkin Irene membawa sebanyak ini diatas nampan kecil yang paling-paling untuk porsi makan satu orang.
Hero meraih nampan itu, tapi tangan Irene sudah lebih dulu memegangnya, jadilah kejadian seperti di film. You know what i mean.
Keduanya segera menepis tangan mereka masing-masing dan segera kembali pada tugasnya membawa makanan dan minuman ini kepada teman-teman nya.
"cemilan guys" sahut Irene saat mereka sampai di ruang tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
, biggest fan | jm
Roman pour Adolescents, end ;°'~ jaeden martell fanfiction'°^༄