Handphone Finn berbunyi, kecanggungan diantara keduanya memudar.
Jack menelepon.
"halo" Finn memulai percakapan.
"Finn, jaeden ga ada dirumahnya"
"Irene?"
"yang punya rumah aja ga ada, apalagi pacarnya" protes Jack dari seberang sana.
"cari tempat lain, tempat yang biasa masing-masing mereka kunjungin" perintah Finn.
"lo dimana?"
"gue masih disekolah, kali aja Irene atau Jaeden bakal balik"
"oke"
"hati-hati Jack"
Dia pun mematikan teleponnya.
"Millie ayo" ajak Finn
"kemana"
"kita ke depan, mungkin aja mereka balik dari depan" Millie mengangguk.
----
Naomi sampai di halaman sekolah, dengan mobilnya. Ia bersama Cindy rekannya dan juga dua korbannya, Irene dan Jaeden. Mereka masih tak sadarkan diri.Mereka membiarkan Irene dan Jaeden didepan gudang sekolah, dalam keadaan masih tak sadarkan diri.
Beberapa menit kemudian
Jaeden perlahan membuka matanya, ia seperti baru bangun dari tidur yang amat lama. Ia melihat Irene yang bersandar di bahunya, masih tertidur.
"ren? Irene" panggil nya mengguncang-guncang tubuh Irene.
Irene menormalkan pandangan kemudian mengangkat kepalanya dari pundak Jaeden.
"Jae?!" panggilnya yang sudah sadar.
"Jae, you okay? Lo ga kenapa-napa kan? Ada yang sakit?" Irene mengeluarkan pertanyaan beruntun sambil memegang pipi Jaeden."ren.. Ren gue ga papa, hey its okay its okay" Irene berhenti dan menatapnya bingung.
"kita dimana?" tanya Irene, Jaeden meraih tangan Irene di pipinya.
"sekolah" jawabnya menurunkan tangan Irene.
"sekolah? T-tapi tadi perasaan gue-" ucapannya terpotong saat dua orang memanggilnya.
"Irene?" sapa Finn dan Millie bersamaan.
Millie berlari ke arahnya, dan dengan sergap memeluknya.
"Ren, lo kemana aja? Kita semua khawatir loh" tanya Millie dengan nada risau.
"Jae, kok Irene bisa sama lo?" tanya Finn dingin ke Jaeden.
"Finn jangan salah paham, gue sendiri ga tau, terakhir gue ya disini tapi tadi pagi, setelah itu gue gatau" jelasnya yang berhasil membuat Finn bingung.
"maksud lo, lo ga sadarkan diri?" tanya nya lagi.
"gue ga tau, gue ga ingat apa-apa" jawab Jaeden yang tak kalah tidak tahunya.
"gue tau" Kata Irene singkat.
"tadi gue mau nyariin Jaeden, Aidan sama Wyatt kasih tau gue kalo mereka belum cek ke kantin belakang, terus gue mutusin buat cek ke kantin belakang tapi ga ada Jaeden disana. Gue masuk lagi ke sekolah ke sini, gudang terus si Naomi datang" jelasnya dengan keringat yang mengucur.
"Naomi?" pekik mereka bersamaan.
"iya Naomi, dia bilang gini 'pantang menyerah ya ren' dan gue minta kasih tau dia dimana Jaeden, dan gue ikut dia ke tempat jauh banget, gue ga hapal jalannya, setelah itu gue-" ucapannya terputus saat mendengar deretan notifikasi dari hp Finn, ramai sekali. Mereka juga gagal fokus dengan cerita Irene yang tergantung. Millie masih ingin mendengarkan tapi Finn mengejutkan mereka.