Author's pov.
"adek! Kok belum bangun sih, turun nak sarapan" pekik Katie, ibu Irene.
"kak, tolong bangunin adikmu gih" lanjutnya.
"iya nda" jawab Finn dan segera beranjak.
-
Finn ingin segera masuk ke kamar Irene, tapi ia mengingat sesuatu.."yeee mending gue ketok dulu, kalo lu kan maen masuk aja mana kalo keluar ga nutup lagi, ga sopan!"
"Ren..bangun"
Tok tok tok tok
"Irene?" Finn mendengar suara alarm di dalam sepertinya dari hp Irene.
"Ren gue masuk ya" izin nya lalu membuka pintu, untungnya tidak dikunci.
"YATOIBA, IRENE LO BELUM BANGUN JUGA?" ucapnya yang melihat Irene masih tertidur pulas, dan hp nya yang terus berbunyi ada di lantai.
Finn mengambil hp Irene, dan mematikan alarm nya.
Niat iseng nya muncul, dia menghadapkan layar hp ke wajah Irene dan... Yash! Hp Irene berhasil terbuka."Ouch, shit! Finn kenapa lo ga bangunin gue!!" Irene bangkit dan melihat ke arah jam weker di nakas nya.
"lo nya aja kebo hutan! Eh Ren? Lo nge-stalk Jaeden?" tanya Finn.
"hah apaansih lo, engga" Irene mengucek matanya.
"ini apa? Jangan-jangan lo suka Jaeden ya? Gue bilangin ah" goda Finn sambil menunjukan layar hp Irene yang masih berada di instagram Jaeden.
Irene merebutnya dan langsung menekan tombol home.
"apaasih Finn, i-itu ga sengaja, udah ah gue mau mandi, keluar lo" sewot Irene.
"alah alesan, yaudah buru mandi kalo mau ketemu Jaeden"
"FINN!"
Finn tertawa terbahak, lalu kembali keluar.
-
"bunda bunda bunda ada berita baru" semangat Finn menuruni tangga."apa kak, Erly mana? Udah bangun?"
"lagi mandi, bunda harus tau ini ndaaaa" sambung Finn, yang kini sudah duduk di kursi makan.
"iya iya apa"
"bunda tau Jaeden kan? Partner olimpiade Finn dulu pas kelas sepuluh?"
"tau, tapi bunda lupa yang mana orangnya, kenapa memangnya?"
"nah! Erly suka sama dia ndaa"
"ah masa iya sih? Erly kan paling kaku kalo masalah suka-sukaan"
"ih bunda ga percayaan banget sih nda, nih ya tadi malam dia ke kamar Finn terus alasan nanya-nanya tentang temen-temen Finn, terus pas giliran Jaeden dia langsung excited gitu nda, kaya nanya 'jaeden ikut eskul apa?' lah, terus dia juga terang-terangan bilang kalo dia suka cowo pendiem, nah kan si Jaeden itu pendiem banget nda, terus tadi pagi nih ya nda, Finn liat dia lagi nge-stalk akun ig nya jaeden, tapi-
"tapi apa huh?" tanya Irene yang sudah memejengkan tangan nya dipinggang.
"eh Irene, duduk ren sarapan"
Sedangkan, Katie hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, melihat tingkah kedua anaknya.
"Finn punya pacar nda" ucap Irene.
"hah, ren apaansi" kata Finn tak terima.
"namanya Mi-
Finn menutup mulut Irene dengan tangannya."diem gak lo?"
"Mmhh, huh aduh finn sampe kapan lo gantungin si Millie, kan kasian dia udah nunggu setahun loh" Finn sering bercerita tentang Millie ke Irene, sewaktu ia kelas sepuluh, Irene memaksanya untuk segera menyatakan perasaan nya ke Millie, tapi selalu ada alasan.
"yee, sabar dong gue bakal seriusin dia kalo udah siap-
"kapan siapnya kak?" ujar Andrew, ayah mereka.
"nah, bener tuh kata Papa! Kapan siapnya, ganteng doang nyali ciut"
"as soon as possible" jawab Finn menunduk malu.
Irene tertawa puas melihat reaksi Finn.
'siapa suruh kepo!' batinnya.
-
"Ly" panggil Finn."Irene!" tegas Irene mengingatkan.
"iya iya Irene! Menurut lo Millie gimana?" tanya nya.
"eumm, dia baik kok, cantik, kalo dia sama lo emm okelah" jawab Irene.
"lo gimana bisa suka dia?""her eyes. theater. love." jawab Finn dengan jeda di setiap kata.
"o-okay.. Tell me what do you mean?"
"I like her eyes, I see sincerity there, sweet. I met at the theater. And i love her." jawab Finn menjelaskan.
"when?"
"waktu itu gue sekelompok sama dia, guru yang milih, tugas masing-masing kelompok adalah buat teater, dan kelompok gue memilih tema kasih sayang, gue karakter utama, dan dia lawan main. Kelas sepuluh." Irene mengangguk.
"pretty cool" tanggap Irene.
"what about you?" kini Finn yang bertanya.
"about me what?" tanya Irene bingung.
"gimana lo bisa suka Jaeden?"
"gue. ga. suka. Jaeden."
"no more secret Ly" kata Finn yang fokus menyetir.
"Irene" singkatnya.
"Irene" ulang Finn.
Diam beberapa saat. Dan..
"i-i don't know, just came, that feeling." ujar Irene sebagai jawaban.
"jadi lo bener suka dia?" Finn menoleh ke arah Irene.
"no more secret, right?" Irene tersenyum.
"mau gue bantu?" tawar Finn.
"gausah bantu nyebarin, lo mah rese" Finn tertawa, kemudian ia mengelus halus rambut Irene.
"semangat Ren" katanya.
-
Holaaa
Puppiessugar here! 💗
Gimana-gimana part kali ini? Kayanya lebih mendalami ke Wolfhard siblings deh hahaha😅.
Oh iya aku menerima kritik dan saran ya, komen saja😉Maafin kalo ada typo:(
Hope you like it guys
See u next chap! <3