Irene berjalan dengan riang di koridor sekolahnya. Pikirannya masih mengingat tadi malam
Ia melihat kebelakang saat mendengar suara langkah kaki seakan mengejarnya.
"hi Miss Wolfhard" sapa orang itu.
"hi, just irene" jawab Irene.
"oh ya itu bagus, karena gue yang akan pakai nama itu nantinya" lanjutnya.
"sorry?" Irene dibuat bingung oleh wanita satu ini, sepertinya dia kakak kelas.
Dia yang bakal pakai nama itu? Dia suka Irene? Oh tidak, tidak mungkin.
Dia mau berkedudukan sebagai keluarga Wolfhard? Atau apa?"Irene irene, sini denger ya gue ga ada masalah kok sama lo, yang penting lo bantu gue" ucapnya sinis.
"bantu apa?" tanya Irene.
"jauhin Finn sama Millie" katanya.
'what?!'
"gampang kan?" tanya nya kembali.
"maksud lo apa? Gue ga mau" jawab Irene.
"ga papa kalo lo ga mau, gue bakal sebarin ke semua orang kalo tadi malam lo sama Jaeden..." ucapannya terputus.
"gue cuma jalan sama Jaeden" sambar Irene.
"oh ya? Yakin? Sampai hujan-hujanan bareng? Terus balik se-larut itu?" tanya nya sok meyakinkan.
"m-maksud lo?"
Dia menunjukan foto, foto saat Jaeden dan Irene satu payung bersama. Itu bukan masalah besar, Irene hanya tak ingin wanita yang tak jelas asal-usul nya ini membuat-buat cerita dari foto itu.
"lo mata-mata?" tanya Irene dengan nada marah.
"bukan. gue Naomi, Naomi C. Keith" ia menjulurkan tangan sombong.
"terus siapa lagi?"
"Emm Sadie, ada juga Naomi sama Cindy mereka bukan temen gue sih, dah yang kelas lain gue ga tau"
'jadi ini alasan Finn ga ngakuin dia temennya? Hhh' batin Irene.
Irene menyeringai, ia terus menyumpah serapahi wanita ini dalam hati. Ingin sekali memukul wajahnya dengan tangan kosong nya sekarang.
"Hhhh, dapetin Finn? Only in your dreams, loser!" Irene menunjuk ke wajah Naomi, kemudian ia pergi.
"Cindy!" panggilnya saat Irene sudah pergi.
"siap-siap buat rencana besar" kata nya masih menatap Irene yang menjauh.
--
Irene mengaduk-aduk makanan nya malas, ia termenung memikirkan kata-kata Naomi tadi."jauhin Finn sama Millie"
"ga papa kalo lo ga mau, gue bakal sebarin ke semua orang kalo tadi malam lo sama Jaeden..."Apa yang bakal dia lakuin?
"ren?" Millie mengibaskan tangannya di depan wajah Irene.
Irene menoleh, ia menatap Millie.
Cantik, baik, satu-satunya di hati Finn setelah sekian lama menjomblo. Canda Finn...Ia tak akan tega jika harus mengikuti apa maunya Naomi. Lagipula untuk apa dia menurut kepada Naomi? Naomi akan melakukan apa?
"Ren!" Finn mengejutkannya.
"hmm ya?" kemudian ia sadar dari pikirannya.
"lo kenapa?" tanya Millie.
"engga, ga papa"
"abisin makananya, entar lagi bel masuk kelas" kata Finn.
"iya" Irene mengangguk dan melanjutkan makannya yang sempat tertunda
ralat, belum dimakan sama sekali.Kriiiing....
"ren masih mau makan? Udah bel" kata Millie.
"iya, duluan aja" siapa sih yang bisa gangguin Irene makan siomay nya mbak Jia?
"ga ada Jaeden hampa banget hidup lu kayanya" sindir Finn.
"apa sih lo" Jawab Irene tak terima.
"hahahaha, yaudah kita duluan ya Ren, ada ulangan soalnya" kata Millie.
"Iya Millieeeeee" kata Irene mengikuti gaya bicara Noah.
Ngomong-ngomong, Noah tidak ada disini, begitu juga dengan Jack, Wyatt, Dan Aidan.
Sedangkan Gaten, sedang diruangan Mr. Clarke, mungkin berurusan dengan olimpiade. Tahu sendiri Gaten pintar nya gimana.Irene menyudahi makannya, bel sudah bunyi sejak tadi. Ia memutuskan untuk ke kelas. Tiba-tiba Aidan dan Wyatt datang.
"ren ren" panggil Wyatt.
"yaa"
"lo liat Jaeden?" tanya Aidan.
Irene mengernyitkan dahinya bingung dan menggeleng.
"kenapa?"
"dia ga keliatan dari pagi, pas datang sempat ketemu sih, dia bilang mau ke tempat lo tadi, makannya kita nanya lo"
"Tapi setelah itu kita ga liat dia lagi, dia juga ga masuk pelajaran tadi" Wyatt menjelaskan semuanya.
'apa Naomi?'
"yang lain mana?" tanya Irene.
"Noah sama Jack juga lagi nyari"
"gue ikut kalian, mana yang belum kalian cek?" tanya Irene.
"yakin ren? Nanti lo-"
"mana yang belum kalian cek?" tegas Irene.
"kantin belakang" Aidan menjawab.
"oke, gue kesana kalian cek tempat lain" Irene segera bergegas.
Pikiran Irene campur aduk sekarang, disatu sisi ia memikirkan apa yang akan dilakukan oleh Naomi, selanjutnya Jaeden menghilang.
'where are you, jae' irene sangat cemas. Ia sampai di kantin belakang. Ia melihat sekeliling mencari bola mata biru itu, nihil.
Irene mencari ke ruangan sebelah kantin, tak ada. Ia juga sudah menanyakan beberapa orang, tidak ada Jaeden dimanapun.
Dengan nafas tergesa-gesa Irene kembali memasuki area sekolah, mencari ke arah gudang sekolah, ia bertemu Naomi.
"pantang menyerah ya ren" wanita itu melipat tangannya.
"minggir lo" irene berusaha tidak terpengaruh olehnya.
"gimana kalo gue bilang gue tau dimana Jaeden?" ucap nya santai.
"dimana dia" irene berbalik dan berteriak, ia tau pasti ulah Naomi.
"terakhir Irene Kimberly Wolfhard, jauhin Finn dari Millie dan Jaeden bakal gue balikin ke lo, dia juga ga akan benci lo"
"engga, gak akan!" tegasnya.
"kasih tau gue dimana Jaeden!!""oke" singkatnya.
--
Jam pulang sekolah tiba, Finn masih bersama Millie, namun kemudian ia sadar Irene tak kunjung datang."kemana Irene?"
--
Holaaa
Puppiessugar here! 💗
Jangan lupa vote+komenHope you like it
See u next chap! <3