Chap Tambahan 2

646 63 16
                                    


Dango

Kelopak bunga mawar merah memenuhi kamar sepasang pengantin yang telah menikah 8 tahun lalu. Meski telah menikah selama itu, kehangatan dan kemesraan keduanya sama sekali tidak berubah. Tetap mesra walau terkadang pertengkaran kecil selalu menghiasi kehidupan rumah tangga mereka.

Saat ini Naruto dengan surai pirangnya yang panjangnya sampai pinggang, harusnya lebih dari itu. Ia beberapa tahun lalu memotong rambutnya, jadi rambutnya tak sepanjang dulu yang melewati bokongnya. Ia sedang duduk di atas tempat tidurnya. Membayangkan insiden semalam yang sangat melelahkan. Suaminya memiliki stamina yang tinggi dan hasrat yang kuat.

"Sasuke kun memang tak berubah. Dia tetap saja tampan, gagah dan selalu membuatku puas," kekeh Naruto dengan wajah memerah.

Dengan cepat ia memasukkan kepalanya ke dalam selimut yang menutupi tubuh polosnya yang tak mengenakan sehelai pakaian apapun.

"Ah.. Kenapa aku masih tetap saja merasa malu? Padahal aku dan Sasuke kun sudah punya anak 5. Tapi.. Sasuke kun masih tetap sama dan sekarang badannya semakin seksi," gumam Naruto. Ia jadi membayangkan sang suami yang sibuk menggagahinya tadi malam.

Brukh. Saat Naruto sibuk dengan lamunannya yang mesum, seseorang datang dan langsung menindihi tubuh Naruto. Tentu saja Naruto terperanjak kaget. Terlebih orang itu menyibak selimut yang menutupi tubuh moleknya.

"Hei! 💢 Apa yang kau lakukan, te me?!" seru Naruto langsung menyingkap selimut yang menutupi semua tubuhnya. Namun hanya bagian wajah saja yang terbuka.

"Aku tidak melakukan apa - apa. Hanya minta jatah lagi. Kan udah lama nggak senam pagi," jawab Sasuke dengan wajah polosnya.

Naruto mendengus. "Senam pagi tuh di luar, bukan di atas kasur kayak gini. Kamu tuh ya. Dasar mesum. Sasuke kun super mesum. Huh!"

Sasuke tersenyum. "Biarin. Kalau aku nggak mesum, kita nggak akan punya anak 5. Malah aku pengen tambah 6 lagi biar jadi kesebelasan."

Mata Naruto terbelalak. "Kamu pikir aku ini tempat memproduksi anak? Sakit tahu. Udah bikinnya sakit, ngelahirinnya juga sakit. Kamu sih enak. Tinggal bikin, bikin. Aku yang ngurus anak ampe nggak bisa kuliah."

Sasuke bangun lalu mengubah posisinya menjadi duduk. Ia mengangkat tubuh Naruto dan mendudukkannya di pangkuannya. "Jadi kamu nyesel nih punya anak banyak dari aku, hm?" tanya Sasuke sambil mengelikitik ketek sang istri.

"Ih geli, teme! Aku nggak nyesel tapi kamu jangan terlalu sibuk di kantor dong. Aku kan kesepian. Pengen berdua kayak gini sama Sasuke kun," rengek Naruto, manja.

"Iya sayang. Aku nggak sibuk terus kok. Lagian aku sibuk kerja kan buat masa depan kita dan anak - anak kita, dobe," bujuk Sasuke merayu sang istri yang sedang dalam mode manja.

Naruto tersenyum bahagia. Ia memeluk sang suami yang sedang menindihinya dengan begitu erat. Sang junior milik suami sudah kembali tegang meski bersembunyi di dalam celana pendek sang suami.

"Kalau begitu, ayo kita lanjutkan yang semalam. Setelah ini kita pergi ke tempat favoritmu. Bagaimana, sayang?" usul Sasuke mulai menggerayangi sang istri.

"Hm. Aku sudah lama tidak pergi ke tempat yang ada event animenya. Arigatou ne, Sasuke kun," jawab Naruto tersenyum bahagia.

"Hn. Mumpung mereka sedang menginap di rumah nenek kakek mereka."

Naruto tersenyum hangat kepada sang suami. Setelah itu mereka pun kembali melakukan ritual suami istri.

Skip time

Sore ini Sasuke menjemput kelima anaknya di kediaman kedua orangtuanya dan mertuanya. Si sulung dan si kembar ada di kediaman Uchiha, sedangkan Shingo dan Arisa ada di kediaman Namikaze. Jadi Sasuke harus menjemput kelima anaknya kedua tempat yang terpisah. Naruto berada di rumah sedang menyiapkan makanan untuk kelima anaknya beserta suaminya yang sangat lahap memakan masakan buatannya.

The Chicken Butt and the Dango Head(End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang