Chap 9

1.6K 109 51
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide asli milik thor
Pair : gaarafemnaru, sasufemnaru
Genre : friendship, romance
Sifat karakter berbeda dengan versi anime terkadang ooc
Cerita gaje dan typo bertebaran













Happy reading



Naruto dan Sasuke memang akan menikah tapi sebagai pelajar, mereka masih harus mengikuti pelajaran di sekolah seperti biasa. Seminggu sebelum upacara pernikahan, Naruto dan Sasuke tidak dipingit. Lagipula mereka menikah hanya untuk mengganti status dan supaya Naruto tidak hidup seorang diri. Agar ada seseorang yang menjaga dan menemaninya.

Di sekolah, sikap Naruto masihlah sama. Ia tak berubah sedikitpun. Pada Sasuke juga. Masih tetap dingin dan pendiam. Meski kadang sesekali berbicara tapi tak ia tunjukkan secara berlebihan seperti dua gadis bersurai merah dan merah muda. Mereka selalu membuat Sasuke gerah hingga harus membentaknya.

Naruto hanya melirik saja. Sebenarnya ada rasa tidak nyaman di hatinya ketika melihat calon suaminya ditempeli oleh para gadis bar - bar itu tapi Naruto tak bisa berbuat apa - apa. Di sekolah mereka hanya teman biasa. Mungkin suatu saat nanti semuanya akan berubah.

Seorang gadis bersurai pirang pucat melangkah mendekati bangku Naruto. Sasuke sedang tidak ada.

"Na ru to chan! " panggil Ino dengan akrab. Sontak Naruto yang sedang membaca buku langsung menoleh dan menutup bukunya.

"Ino, ada..apa? " tanya Naruto heran.

"Ng.. Pulang sekolah nanti ada acara tidak? Maksudku.. Bagaimana kalau setelah pulang sekolah nanti kau main ke rumahku? Ayahku sedang pergi dan aku merasa.. Ada seseorang yang belakangan ini mengikutiku. Aku takut, Naruto, " jelas Ino panjang lebar.

"Ng.. A.. Aku bisa saja, tapi..minta izin dulu ya, " balas Naruto tersenyum.

"Kau mau minta izin sama siapa, Naruto? " tanya Ino penasaran.

"Ah.. Itu.. Aku.. " Naruto gelagapan tak bisa menjawab.

"Kau pergi saja. Menginap juga boleh." Tiba - tiba Sasuke datang dan langsung ikut berbicara.

"Sa.. Sasuke.. ?!" Naruto terkejut.

Sasuke duduk di tempatnya lalu ia menoleh ke arah Naruto dan Ino. "Kau temani Ino. Kalau ada apa - apa, kau bisa menghubungiku dan Shikamaru. Ok, " tambah Sasuke.

"Ah iya. " Naruto mengangguk.

Ino merasa ada sesuatu yang sedang disembunyikan oleh Naruto dan Sasuke. Mereka terlihat lebih akrab dari biasanya. Ia harus memastikannya sendiri. Karena itu, Ino meminta Naruto untuk menginap di rumahnya untuk menemaninya dan juga mencari tahu hubungan tentang mereka berdua.

'Semoga hubungan Naruto dan Sasuke bukan sekedar teman. Aku greget sekali pada mereka. Naruto tidak peka, Sasuke gengsi bilang cinta. Ah.. Tidak sepertiku dan si rusa itu. Hihihi.. ' suara hati Ino.

Skip time. Sepulang sekolah. Naruto dan Ino terlebih dahulu pergi ke Naruto untuk mengambil baju tidur, peralatan mandi serta buku pelajaran besok. Naruto tidak mau pagi - pagi harus berlari ke rumahnya untuk mempersiapkan buku pelajarannya. Akan lebih susah.

"Permisi, " ucap Ino saat memasuki rumah Naruto.

Rumah Naruto sangat sepi apalagi pamannya sudah meninggal. Pasti gadis itu lebih kesepian. Ino merasa beruntung karena masih ada ayahnya meskipun ibunya telah tiada. Ayah dan paman itu berbeda.

"Duduklah di manapun kau mau, Ino. Aku siap - siap dulu ya, " ujar Naruto. Ia segera naik ke atas tangga ke lantai dua.

Ino duduk di kursi di ruang keluarga. Tapi ia tidak jadi duduk. Ia tertarik dengan beberapa foto yang terpajang. Semuanya foto Naruto dan hanya seorang diri. Ada juga dengan pamannya. Ino merasa prihatin dengan kehidupan yang dialami oleh temannya itu.

The Chicken Butt and the Dango Head(End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang