Chap 2

2.3K 160 33
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor hanya pinjam
Ide cerita asli milik thor
Jika ada fanfic yang sama itu hanya kebetulan semata
Pair : gaarafemnaru, sasufemnaru
Genre : romance, hurt
Sifat karakter di fanfic ini sangat berbeda dengan versi anime dan manga
Terkadang ooc
Cerita gaje dan typo bertebaran walau sudah thor edit














Happy reading


















Buah jeruk adalah buah yang rasanya manis tapi ada yang rasanya sedikit asam. Wanginya sangat menyegarkan bahkan bisa meredakan rasa mual di kala maag mengganggu. Wangi jeruk segar itu tak bosan untuk dihirup oleh hidung bangir seorang pemuda tampan bersurai raven bergaya pantat ayam. Sungguh wangi yang memabukkan sekaligus menenangkan.

Sepasang mata berwarna segelap langit malam tak berbintang perlahan terbuka. Sesuatu berwarna kuning keemasan mengganggu pandangannya. Bukan hanya itu saja, pemuda itu merasakan ada hal aneh yang mengganjal. Benda empuk, hangat dan juga lembut tengah berada di sampingnya.

'Boneka barbie kah?' Sasuke berpikir sejenak. Ia tidak pernah memiliki mainan untuk anak perempuan yang berbentuk manusia itu. Tapi, sesuatu yang memiliki rambut pirang keemasan, kulit yang berwarna kuning terang, bibir merah muda, dada besar dan bokong montok. Apalagi kalau bukan boneka barbie seukurannya mungkin maksud Sasuke itu boneka manekin yang sering dipajang di sudut pertokoan.

Kyut kyut. Empuk dan juga lembut. Sasuke dengan sengaja menyentuh dada sang manekin tersebut.

'Kok empuk sih? Lembut juga. Dan.. Hangat..?' Sasuke bertanya di dalam hatinya.

Sepasang mata berwarna biru langit musim panas terbuka perlahan. Senyum pun tersungging di wajah yang Sasuke duga adalah sebuah patung manekin.

"Pa.. Gi.. Sa suke kun. " Manekin itu bisa berbicara. Pikir Sasuke.

Deg. Itu bukan patung melainkan sesosok manusia yang berjenis kelamin perempuan. Dia tersenyum genit ke arah Sasuke. Sontak wajah Sasuke merona. Gadis tersebut memandang intens terhadap sang pemuda. Jari jemarinya menyentuh dan meraba dada bidang sang pemuda lalu berbisik, "ayo kita lanjutkan yang semalam. Kau pasti ingin lagi kan? "

Pertanyaan dari gadis itu terdengar sangat sensual dan mampu membuat junior sang pemuda tegang.

"La.. Lanjutkan apa? " Sasuke menelan ludah.

"Kita nikmati lagi surga dunia, sayang.. Bukannya.. Ini yang pertama bagimu, tam pan? " Suara gadis itu terdengar seksi dan menggoda.

Iman Sasuke tergoda. Ia benar - benar tidak tahan dengan tatapan intens, bibir merah muda dan senyuman menggoda dari sang gadis bersurai pirang yang berbaring di sampingnya tanpa sehelai benang yang menutupi tubuh polosnya.

Brakh. "Naruto, jangan salahkan aku kalau aku sampai ketagihan dan ingin lagi. Kau harus bertanggung jawab. Hn". Sasuke menyeringai mesum. Tubuh besarnya sudah berada di atas tubuh mungil sang gadis pirang.

"Tentu saja, Sasuke ku yang tampan. Dengan senang hati aku akan melayani dan memuaskanmu, Sasukeku yang tampan dan sek..si. " Naruto tersenyum genit. Senyumannya saja sudah sangat menggoda ditambah dua aset empuk, hangat, lembut nan indah yang ia miliki.

Sasuke masih menyeringai mesum. "Oke, manis. Kita mulai."

"Engh.. Sasuke.. "

Dan terjadilah aktivitas panas di pagi hari. Sepasang sejoli itu sangat menikmati kegiatan tersebut. Sasuke benar - benar ketagihan melakukannya dengan gadis pirang itu. Sudah tak terhitung ia menanam benih di ladang sang gadis.

The Chicken Butt and the Dango Head(End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang