Chap 3

1.8K 152 29
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor hanya pinjam tanpa izin
Ide asli milik thor
Jika ada fanfic yang sama itu hanya kebetulan semata
Genre : hurt, romance
Pair : gaarafemnaru, sasufemnaru
Sifat tokoh di fanfic berbeda dengan versi anime dan terkadang ooc
Cerita gaje
Typo bertebaran










Happy reading









Seorang pemuda tampan tampak asyik memandangi sebuah foto yang menjadi wallpaper di ponsel pintarnya. Foto yang ia ambil secara diam - diam. Padahal ia bisa memintanya secara langsung. Egonya yang tinggi membuatnya gengsi. Tapi kali ini ia tidak boleh gengsi untuk mendapatkan perhatian dari teman sekelasnya, yakni Uzumaki Naruto.

Jersey Sasuke yang ia pinjamkan kepada gadis pirang itu telah selesai dicuci dan disetrika. Ia penasaran dengan bau dari jersey itu.

Benar saja. Wangi bunga mawar dan jeruk. Jerseynya jadi sangat wangi. Seperti jersey milik perempuan saja. Tapi tak masalah. Besok akan ia pakai.

"Naruto.. Terimakasih. " Sasuke tersenyum. Senyuman yang tak pernah ia perlihatkan kepada orang lain termasuk kepada para mantan kekasihnya.

Keesokan harinya di Konoha High School. Jam pertama kelas Sasuke adalah jam olahraga. Saatnya para siswa menunjukkan kemampuan mereka. Tak terkecuali bagi Sasuke. Ia selalu menjadi pusat perhatian para siswi tapi baru kali ini ia merasa ingin diperhatikan olwh seorang gadis. Dulu dia cuek saja.

Sorakan para fansgirl Sasuke dari siswi sekelasnya begitu keras. Tapi tak demikian bagi gadis pirang berdango yang hanya duduk di sudut lapangan. Ia hanya terus saja menghela nafas. Matanya memandang ke bawah. Pelajaran olahraga adalah kelemahannya. Ia tidak bisa bermain voli, basket apalagi sepak bola. Memang wajar bagi seorang perempuan tapi tetap saja nilai dari pelajaran olahraga sangat dibutuhkan. Ia sampai harus mengulang praktek beberapa cabang olahraga saat kenaikan kelas tahun kemarin. Sungguh menyebalkan.

Kedua matanya menangkap sosok pemuda berambut ekor ayam. Sasuke. Teman sebangkunya. Dia sangat pintar dalam segala hal. Naruto heran ada sesosok manusia yang hampir mendekati sempurna di dunia ini. Setahunya yang sempurna hanyalah Sang Maha Pencipta. Sasuke pasti memiliki kekurangan tapi tak sebanyak dirinya. Payah dalam berolahraga, penampilan, dan juga cinta. Teman saja tidak punya.

Naruto dan Sasuke bagaikan langit dan bumi. Sungguh naas nasib Naruto.

Ia tersenyum miris. Yang penting ia sudah berusaha.

Nama Uzumaki Naruto dipanggil oleh sang guru olahraga, Guy sensei. Sasuke langsung menoleh dan mengamati semua gerakan gadis pirang berdango itu. Gerakannya sangat payah. Naruto memang tidak pintar di bidang olahraga.

Para siswi dan siswa menertawakannya. Mereka sangat jahat. Sasuke geram dengan hal itu meski ia tak bisa berbuat apa - apa. Seandainya ia bisa berbuat sesuatu.

Guy sensei mengumumkan jika Minggu depan akan diadakan kompetisi lari berpasangan. Kelas Sasuke juga harus mengikuti kompetisi itu. Akan dipilih pasangan yang paling cepat dan kompak yang mewakili masing - masing kelas.

Timbul ide cemerlang di pikirannya. Sasuke dapat ide. Sasuke menyeringai. Dia memang pintar.

Para siswi sangat ingin berpasangan dengannya. Sedangkan para siswa malah iri kepada Sasuke karena ia selalu menjadi rebutan para siswi. Akhirnya Guy sensei memberikan keputusan yang paling adil, yaitu para murid harus berpasangan dengan teman sebangkunya tapi harus laki - laki dan perempuan. Jadi jika teman sebangkunya bergender sama maka akan ditukar dengan teman yang posisi duduknya di depan ataupun di belakangnya.

The Chicken Butt and the Dango Head(End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang