27 || 🕊️

20 4 11
                                    

Jika kata janji sudah kau ucapkan, maka kau harus menepatinya. Sehingga tidak akan ada insan yang kecewa atas apa yang kau janjikan
.
.
Syalwa Ayudia

Aku benar-benar kesal kepada Gio. Sedikitpun ia tak mengingat janjinya, bahwasanya dia berjanji untuk menjemput ku.

Tapi kenyataannya? Baiklah, aku sudah tak ingin mengingat janji Gio lagi.

Biarlah, biarlah Gio melupakan janji nya kepadaku asal jangan sampai ia mengalami hal yang sama sepertiku, diberi janji namun tak di tepati.

Jika aku egois, aku tentu akan sangat kesal dengan Gio, tapi aku tahu diri, Gio tak menjemput ku pasti karena alasan ia menjemput Clara.

"Ppstt, pseet."

Aku tak berniat menoleh ke arah suara yang sejak tadi berbisik-bisik pelan.

"Syutt, syutt."

Karena kesal aku memilih untuk menoleh nya, meski kurasa malas menatap wajahnya.

Tentu kalian tahu siapa yang ku maksud.

"Apa?" tanyaku.

"Nomor tiga jawabannya apa Al?" tanya Gio dari bangku ke empat di sebelah baris kiriku.

Aku hanya mengangkat bahu tak tahu. Gio pun memasang wajah sedihnya.

Kami sedang mengisi tugas Bahasa Indonesia, mendadak sekali memang. Tapi aku bersyukur karena aku paham dengan materinya.

"Al!"

"Apaan si!" kesalku dengan nada tinggi, sehingga Guru bahasa Indonesia yang sedang duduk di depan menatapku tajam.

Argghh!! Gio benar-benar membuatku semakin kesal.

"Ada apa Alwa?" tanya Guru itu, dan aku menggeleng.

Sampai akhirnya bel pelajaran bahasa Indonesia selesai, aku yang sudah selesai mengerjakan tugas pun langsung memberikan nya kepada Guru mata pelajarnya yang sudah berdiri hendak pergi.

"Yang lain cepetan! Nanti bawa aja ya ke kantor!"

"Baik pak!" kompak semua murid yang belum menyelesaikan tugas.

Aku kembali duduk di bangku, hingga ku lihat Gio melewati mejaku berlari membawa kertas tugasnya.

"Woo bocah pelit!"

"Agis, nanti kalo pelajaran selanjutnya udah mulai terus Alwa di cariin bilang Alwa izin ke kamar mandi."

"Okee, Al," jawab Agis.

Aku pun dengan cepatnya menuju kamar mandi, aku ingin segera buang air kecil.

Saat sudah di depan pintu kamar mandi, aku yang hendak membuka pintu di kaget kan oleh Rintik yang tiba-tiba membuka pintu lalu berlari sambil berteriak.

"Aaaaaaaaaaa!!"

Saat hendak masuk lagi, aku di kejutkan dengan dua orang teman Rintik yang baru keluar dan mengejar Rintik.

Kisah Syalwa | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang