Hari ini aku masih tinggal di rumah Adit, rumah tempat menongkrong mereka bertiga.
Aku senang karena mereka mau membantuku, mau memberikanku tumpangan di rumah ini.
Aku yang sedang menyapu lantai teralihkan atensi nya pada sebuah handphone ku yang tergeletak di atas kasur.
Aku mengerutkan kening ketika melihat sebuah grup yang tertera namaku di sana.
Si Alwa masukin grup ini dulu
Gio : @Alwa diem-diem di rumah@Adit, jangan kemana-mana!!
Zeno : Jagain rumahnya kaya lu jaga perasaan dia😭🤣
Adit : Hari ini kita bakal bongkar kebusukan Rintik, anjaai udah kaya detektif yang berhasil menyelesaikan misi🤣
Aku tertawa kecil melihat grup itu, lucu dengan namanya, grup yang awalnya bernama Kita Ganteng menjadi Si Alwa masukin grup ini dulu yang di ganti oleh Adit. Bukan hanya itu, aku tertawa dengan balasan Zeno, duh dasar Zeno bucin.
Saat aku hendak kembali kepada aktivitas suara notif dari grup itu kembali ramai.
Si Alwa masukin grup ini dulu
Adit : Heh tulul, sekarang minggu😭
Gio : Si gubluk, gua juga baru ngeh kalo sekarang minggu 😭🤣
Zeno : ogeb banget lu pada🤣😭 /tersenyum miris
Alwa : Eh Alwa juga sampe lupa kalo
hari ini hari minggu🤣
Yauda mending kalian ke sini,
Alwa mau buat kuee looh.Gio : Otw
Adit : Berangkatttt
Zeno : Gaskeeeeun
Lagi-lagi aku tertawa, aku bahkan lupa kalau hari ini adalah hari minggu, sepertinya aku senang jika kebusukan Rintik terbongkar.
Selagi menunggu mereka bertiga datang, aku memutuskan untuk menyiapkan beberapa bahan yang ku gunakan untuk membuat kue, selama aku di rumah dokter jahat aku sering sekali membuat kue, ah sudahlah, kenangan nya terlalu menyedihkan untuk ku ingat.
Tak lama ku dengar suara motor berhenti di depan rumah, aku sangat yakin itu mereka bertiga. Aku pun berjalan untuk membuka pintu, namun sebelum aku membukanya sang pemilik rumah lebih dulu masuk.
"Waalaikum'sallam," jawabku saat mereka tak mengucapkan salam.
"Assalamualaikum," ucap mereka bersamaan sembari cecengiran.
Mereka pun langsung duduk di sofa dan menyalahkan tv.
"Cepetan ya, Al!" suruh Gio
"Iya Al, jangan pake L," sambar Zeno.
"Kalo ga pake L, alphabet kurang satu dong," balasku dan membuat Zeno memasang muka datarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Syalwa | END
DiversosPercaya dengan seseorang? Itu terlalu sulit dilakukan untuk gadis yang tak mengerti arti kebahagiaan. Hidupnya hampir saja berantakan, ya, karena ulah Ayah angkatnya. Terlalu banyak masalah yang bertamu, dan dia tak bisa menolaknya untuk segera perg...