32 || 🕊️

23 3 2
                                    

Bahkan untuk mengatakan tidak pun aku tak bisa
.
.
Syalwa Ayudia

Dengan perasaan senang, aku memilih-milih bando yang lucu-lucu itu, hingga akhirnya warna merah muda dengan pita kecil sebagai pelengkapnya memikat hatiku.

"Ini cantik," ucapku sembari menunjukkan bando itu kepada Gio.

"Gua ambil itu deh," ucap Gio.

"Gio beliin buat Alwa?" Tanyaku, namun Gio menggeleng.

"Bukan, tapi buat Clara. Hari ini dia ultah," ucap Gio membuatku bergeming.

"Ga apa-apa kan?"

"Kalo lo mau, lo pilih lagi aja bandonya."

Aku mengangguk serta tersenyum, "Oh, iya ga apa-apa."

Tidak masalah, masih banyak bando yang cantik.

T--tapi, yang awal pilihanku itu sangatlah lucu dan imut.

Bisakah aku yang memiliknya?

"Yang kaya gini abis ya mba?" tanyaku sambil memberikan bando yang awal pilihanku.

"Oh yang kaya gitu cuma ada lima kak, kebetulan hari ini toko kami ulang tahun dan menyediakan beberapa bando spesial."

"Dan ini tinggal satu-satunya," ucapnya membuatku lagi-lagi diam.

"Kakak mau ambil bando yang ini?"

Gio lekas-lekas mengangguk.

"Iya, mba," jawab Gio antusias.

"Oh, kakak boleh pilih satu lagi ya bando nya, untuk yang ini gratis kak," ucap si penjual membuat Gio tersenyum.

"Pilihan yang bagus Al, hm lu kalo mau juga pilih-pilih aja bando nya."

"Gimana kalo Gio aja yang milihin," saran ku.

"Hmm, lu aja si."

"Gio aja."

Ku lihat mata Gio berkeliling, tak lama ia pun memberikan salah satu pilihan bando nya padaku.

"Nih, nih aja ni." Gio memberikan bando itu dengan cepat seolah tak ikhlas dan tak berminat.

Bando berwarna hitam dengan motif bercak di sana. Hm, baiklah. Ini cukup bagus, karena ini pilihan Gio.

Tapi bisakah  yang dipilih Gio itu berwarna, seperti biru atau merah. Hahaha, sudahlah Alwa.

Setelahnya, Gio membayar harga bando itu lalu ia bertanya padaku mengenai apa lagi yang harus ia beli.

"Apalagi ya, Al?" Tanyanya.

"Boneka?" ucapku mengusulkan.

"Hm boleh juga si, nanti lo yang pilih lagi, ya."

Aku mengangguk, kami pun pergi ke toko boneka.

Saat di sana, kami mulai memilih-milih. Berkeliling mencari boneka apa yang cocok dan disukai Clara.

"Ini, Yo,"ucapku sambil menunjukan boneka panda kepada Gio.

"Ara ga suka panda, katanya item, jelek."

"Oh," balasku sambil mencari-cari boneka lain.

"Ini," ucapku lagi dengan boneka Minnie mouse.

"Apaan si Al! Masa tikus," ucap Gio dengan nada kesal.

"Tapi kan lucu."

"Lucu menurut lo, tapi ga cute kalo buat Clara."

Kisah Syalwa | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang