33 || 🕊️

27 3 1
                                    

Hari senin pagi ini cuaca sangat cerah, beberapa siswa sudah berkumpul di lapangan untuk mengikuti upacara yang memang sudah rutin dilakukan dalam seminggu sekali.

Aku pun sudah ikut berdiri, berada di pasukan dua dengan pemimpin pasukannya Rey, ya, hari ini tugas upacaranya oleh kelas 11 ipa.

Murid-murid sudah mulai membuat baris hingga akhirnya upacara dimulai.

Sampai akhirnya kami sudah berada pada urutan istirahat di tempat. Sambil mendengarkan kepala sekolah berceramah.

Tiba-tiba kepalaku sakit, pandanganku mulai buram, aku hanya berharap tak pingsan disini.

Samar-samar ku lihat Rey menghampiriku.

"Lu kenapa Al? Sakit? Ke kantor aja yu," ajak Rey saat ia sudah berada di sampingku.

"Engga kok Rey, Alwa ga kenapa-napa, cuma sedikit pusing," balasku sambil memegang kepala.

"Duduk aja dibelakang, daripada lo nanti pingsan," saran Rey.

"Udah hayo," ajak Rey sambil menarik pergelangan tanganku pelan, ia menyuruhku duduk di baris belakang upacara.

"Rey," panggilku saat Rey sudah mengambil langkah.

"Iya?"

"E--engga jadi deh," ucapku membuat Rey mengerutkan keningnya.

UPACARA SELESAI, MASING-MASING PEMIMPIN UPACARA MEMBUBARKAN PASUKANNYA!!

Setelah kata itu di ucapkan, semua murid kembali ke kelasnya masing-masing. Aku pun hendak berdiri, dan saat itu Rey sudah mengulurkan tangannya.

Aku mendongak.

"Alwa bisa sendiri kok," balasku, dan Rey mengangguk.

"Masih pusing?" tanya Rey.

"Sedikit."

"Yauda, gua anter ke UKS aja, ya," ucap Rey dan aku menggeleng, hanya ingin langsung ke kelas.

"Enggak usah Rey, Alwa mau langsung ke kelas."

"Yauda gua anter sampe kelas," ucap Rey lagi-lagi aku menggeleng.

"Gausah Rey, Alwa mau sendiri aja."

"Tapi Al...."

"Alwa mau sendiri, ya," ucapku membuat Rey akhirnya membiarkanku pergi sendiri.

Di koridor, aku melihat Gio sedang berlari menghampiriku. Lalu ia berkata, "Lo mau kemana Al? Mau ke kantin gak? Gua butuh bantuin lo nih," ucap Gio bertubi-tubi.

"Bantuin apa?"

"Tolong dong beliin obat sakit kepala di kantin sama sekalian tolong banget aqua nya, gua mau buat teh manis anget dulu soalnya," ucap Gio.

"Ara tadi pusing pas ucapara, gua ga tega liatnya. Tolong ya, Al."

Belum sempat aku menjawab, Gio sudah kembali berkata, "Makasih Al, sayang deh sama lo."

"Tapi Yo...."

"Alwa juga lagi sakit," lirihku.

Gio sudah menghilang dari pandanganku, akhirnya aku memutar badan, karena arah kantin sudah ku lewati tadi.

Baru saja lima langkah, aku kembali bertemu dan berpapasan dengan Rey. Hal itu membuat Rey bertanya padaku, "Mau kemana Al?"

"Ke kantin, mau beli obat."

"Gausah, gua aja yang beliin," cegah Rey namun lagi-lagi aku melarangnya.

"Gausah Rey, Alwa bisa sendiri."

Kisah Syalwa | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang