Chapter 5🌻

276 39 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Khanza bangun dari bunga tidurnya, lalu berjalan gontai menuju kamar mandi.Sehabis melaksanakan kewajiban sholat shubuhnya,ia bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.
"Umma....abi....,Khanza berangkat Assalamualaikum!!" Pamitnya sembari mencium tangan kedua orangtuanya.
Selepas itu ia mengayuh sepeda mini nya dengan tenang dan santai, sesampainya disekolah,Khanza langsung memasuki ruangan kelas dan mendudukan tubuhnya diatas kursi.

"Selamat pagi gembul" Sembur seseorang dan orang itu adalah Salsa sahabat Khanza.

"Gembul...gembul aku tu punya nama taukkkk!!" Sarkas Khanza tak terima.

"Hehe...pipi kamu sih,,kayk bakpao...kan gemessss jadinya.." Khanza hanya memutarkan kedua bola matanya malas.

Kring....kring......kring...

"Yah bel udah bunyi lagi" Latah Salsa karena bel masuk telah berbunyi.

🌻🌻🌻

Khanza menyusuri jalanan yang ramai dengan hati-hati,tanpa pikir panjang ia melihat seorang laki-laki yang tengah duduk dipinggiran trotoar.

'ngapain dia duduk disitu kayak gak ada tempat lain aja'. Batin khanza.

Namun,setelah diperhatikan lebih seksama sepertinya laki-laki itu terjatuh dari sepeda gunungnya dan tengah kesakitan memegangi pergelangan tangannya.Khanza langsung mengayuh sepedanyanya menuju laki-laki itu dan berniat untuk menolongnya.

"Khanza bantu ya!" Tawar Khanza.
Tiba-tiba laki-laki itu mundur dan menjauhi Khanza,Khanza mengerti dan langsung berucap "Khanza tau batasan antara laki-laki sama perempuan...kok!" Jawab Khanza memastikan.Segera ia mengeluarkan Betadine dan kain berwarna biru lembut untuk mengobati luka dipergelangan tangan laki-laki tersebut,segera ia memberikan Betadine dan kain itu kepada laki-laki yang ada dihadapannya.

"Em..kakak bisa sendiri kan?" Tanya Khanza memastikan,bagaimana pun mereka tidak mahrom mana mungkin ia menyentuh laki-laki itu.

"Ya saya bisa sendiri" Ucapnya dan masih fokus dengan luka yang ada dipergelangan tangannya.Khanza tersenyum dan menunggu laki-laki itu selesai mengobati lukanya.

"Oya..kak sebelumnya kita pernah ketemu ya kalau gak salah?" Tanya Khanza mengingat-ngingat saat dirinya berada di taman bunga kala itu.

"Mungkin"

Hanya satu kata yang laki-laki itu lontarkan.Senyum getir yang Khanza pancarkan karena mendapat perlakuan kaku dari laki-laki itu.

"Nama aku Nayla Khanza sholeha kak" Sembari menangkupkan kedua tangannya didepan dada Khanza yang tertutup oleh jilbab segi empatnya itu.

"Ghifari" Sambung laki-laki itu dan mulai berdiri sambil membersihkan baju bagian belakang yang kotor karena terjatuh tadi.

"Kain kamu saya pakai dulu ya kalau sudah dicuci baru saya akan kembalikan dan terimakasih" Lanjutnya sambil memberikan Betadine yang Khanza berikan tadi.

Married With Presiden SantriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang