"pake baju yang mana ya?".Gumam Khanza dalam hati.
Khanza menatap pakaian-pakaiannya di lemari,sudah setengah jam ia belum bisa memilih pakaian mana yang harus ia kenakan.
Akhirnya ia mengambil gamis berwarna biru muda dan pashmina panjang yang senada dengan gamis milik nya itu.Setelah memakai pakaian,ia menuju meja rias untuk memoles wajahnya dengan sedikit bedak dan liptint,lalu menyemprotkan minyak wangi ke area tubuhnya.Tanpa ia sadari sudah ada seseorang yang sedang memperhatikan dirinya sedari tadi.
"cie..yang mau ketemu sama calon suami?" Ledek Habibi dengan kedua tangan yang ia masukkan ke dalam kantong celananya.
Khanza menatap kakak keduanya itu dengan malas.Dan langsung menyambar tas kecil yang ada di atas meja rias,lalu berjalan dengan malas menghampiri Habibi.
"udah di tungguin umma sama abi tu di bawah..." Katanya dengan sedikit meledek.
"mas Habibi gak ikut?"
"kan yang mau ada acara kan kamu kenapa mas harus ikut?" Ucapnya santai tanpa rasa berdosa.Khanza mendengus karena sedari tadi Habibi meledek dirinya terus menerus.
Ia pun meninggalkan Habibi dengan perasaan kesal.Khanza menuruni anak tangga dengan tidak santai,ia bisa melihat dari atas bahwa umma dan abi nya sudah menunggu dirinya sedari tadi.
"ma syaa Allah..anak umma cantik sekali!" Puji umma terhadap khanza.
"siapa dulu dong abinya.." Imbuh Abi dengan semangat.
"Khanza sudah siap kan?" Tanya abi memastikan
"siap gak siap pun,intinya umma sama abi juga bakal tetap dengan jawaban yang sama kalo khanza emang harus terima perjodohan ini." Sindir khanza dengan nada yang ia pelan kan.
umma dan Abi hanya tersenyum dengan penuturan anak bungsunya itu.Mereka tahu sebenarnya putri bungsu mereka belum siap dengan kenyataan yang ia hadapi sekarang.Masih terlalu kecil untuk menjalani pernikahan ini di umur yang sedang beranjak dewasa seperti Khanza.
Tapi mereka percaya dengan keputusan yang meraka ambil bahwa ini lah yang terbaik,untuk putri bungsunya.
***
Khanza sedikit grogi dengan keadaan dirinya sekarang,kini ia tengah duduk bersama dengan umma dan abinya,dan dengan kedua orang yang ia yakini kedua orang tua laki-laki yang akan di jodohkan oleh dirinya.
"Khanza makin cantik ya..kalo pakai gamis! " Puji bunda Arum terhadap dirinya
Khanza sedikit tersanjung dengan pujian yang di lontarkan oleh calon mertuanya itu.Khanza yang sedikit canggung memutuskan untuk permisi sebentar pergi ke toilet.Ketika Khanza tak tampak lagi di hadapan mereka,seorang lelaki menggunakan kemeja hitam serta celana hitam dan jam tanggan yang bertengger di pergelangan tangannya menambah kharisama aura lelaki tersebut.
"Asslamu'alaikum.." Sapa laki-laki tersebut kepada mereka.
Ia pun langsung menyalami kedua orang tuanya dengan takzim dan tak luput menjadi perhatian umma dan abi.
"maaf bun,ayah.Afif terlambat karena ada urusan sebentar tadi di pesantren"
"gak papa kok nak,bunda sama ayah juga mengerti kamu lagi sibuk ngurusin acara perpisahan kamu".Tutur bunda lembut.
Tanpa mereka sadari Khanza sudah kembali dari kamar mandi,dan langsung duduk membelakangi lelaki yang barusan bergabung dengan keluarga mereka tersebut.
"Khanza coba liat calon suami kamu ganteng kan,sholeh lagi!"
DEG...
Lelaki itu,lelaki yang membuat dirinya pertama kali menegenal apa itu jatuh cinta,membuat dirinya memikirkan terus tentang laki-laki tersebut.Membuat diriya terseyum setiap di pagi hari,namun seketika realita menjatuhkan dirinya,menjatuhkan angan-angan yang ia rancang sebaik sedemikian rupa.Membuat dirinya membenci apa itu kata cinta.Menbuat dirnya tak mau untuk lebih mengenal apa itu cinta.
"di..di..dia calon Khanza umma?".Tanya Khanza dengan suara gemetar.
Semua menatap khanza dengan hening,membuat dirinya semakin gemetar apa yang sedang di alami dengan dirinya.
"sayang kamu gak kenapa-napa kan?" Tanya umma khawatir
"kamu kenal dengan laki-laki ini?"
Khanza menggeleng,dan langsung menunduk,ia tahu lelaki itu sedang menatap dirinya tak percaya,dengan apa yang barusan di katakan olehnya.
Hai hai haiiii.....balik lagiii
Jangan lupa panggil aku bee🐝
Dan jangan lupa juga vote dan komen..
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Presiden Santri
Fiksi RemajaKehidupan Khanza yang setiap hari selalu di isi dengan kebahagiaan dan keceriaan seperti pelangi yang menghiasi malam dan siang.Namun...... Sekejap berubah!! Berita itu datang Menghampiri bak petir di siang bolong.Dia lelaki yang selalu...