"Khanza...." Suara bariton yang sudah tak asing itu terdengar nyaring di telinga Khanza.Khanza yakin, suara itu berasal dari arah pintu kamar.Siapa lagi kalau bukan Habibi Abang kedua Khanza.
"Apaan..sih mas,ganggu Khanza lagi Konsentrasi aja nih!!" Jawabnya
ketus.Konsentrasi?
Padahal ia sedang membaca sebuah novel, ternyata hanya dengan membaca novel saja harus membutuhkan konsentrasi yaa .
Tanpa mendengar keluhan Khanza, Habibi langsung menarik tangan Khanza dan menggiringnya menuruni anak tangga.Khanza sempat membrontak namun tangan kecilnya lebih tak berkuasa dengan tangan Habibi yang lebih besar.Setelah melepaskan pergelangan tangan Khanza dari cekalan Habibi,Khanza berdiri tegak melihat umma dan abi dengan berpenampilan yang berbeda dan sudah sangat rapi.
"Umma sama abi" Latah Khanza menunjuk ke arah mereka berdua karena kaget dengan apa yang barusan Khanza lihat.
"Umma sama abi mau kemana?" Tanya Khanza to the point.
"Umma sama abi mau jemput mas Husain dibandara sayang,mangkannya umma sama abi mau pamit ke kamu!"
"Mas Husain pulang? kok mas Husain gak ngabari Khanza sih"
"Barusan abi dapat telfon kalo mas Husain pulang hari ini,mungkin dia sengaja gak bilang sama kamu karena pengen ngasih kejutan" Respon abi sambil melirik ke arah Habibi putra kedua nya itu.
Khanza menganguk mengerti, dan dilanjutkan dengan tersenyum manis karena membayangkan mas nya seperti kulkas 100 pintu yang ia tunggu-tunggu akhirnya pulang.
"Oke kalau gitu umma sama abi tunggu Khanza...Khanza siap-siap dulu ya!" Sambil melangkahkan kaki menuju anak tangga.
"Sayang tunggu!" Khanza berhenti dan menoleh kearah umma.
"Kenapa umma?."
"Kamu gak usah ikut ke bandara ya!" Tutur umma lembut. "karena mas Habibi bilang kalau dia mau ngajak kamu ke taman Kota, jadi Khanza pergi sama mas Habibi aja ya.."
Hhuff.....
"Mas Habibi........." Dengus Khanza,dan dibalas cengiran khas Habibi dan membuat orang yang berada disans tertawa melihat tingkah laku Khanza.
🌻🌻🌻
"Za.." Panggil Habibi saat sampai ditaman kota.
"Hmm" Gumam Khanza yang masih fokus dengan kamera yang ia pegang dan mengotak-atik dengan penuh perasaan.
"Emm...mas tiba-tiba dapat telfon sama ketua BEM kalau hari ini ada rapat mendadak"
Detik itu juga Khanza berhenti mengotak atik kameranya.Khanza melirik ke arah Habibi tajam.
" mas Habibi kenapa sih?" Tanya Khanza masih dengan penuh kekesalan "tadi Khanza mau ikut umma sama abi gak di bolehin dengan beralasan mas Habibi mau ngajak Khanza jalan-jalan "
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Presiden Santri
Fiksi RemajaKehidupan Khanza yang setiap hari selalu di isi dengan kebahagiaan dan keceriaan seperti pelangi yang menghiasi malam dan siang.Namun...... Sekejap berubah!! Berita itu datang Menghampiri bak petir di siang bolong.Dia lelaki yang selalu...