Chapter 14🌻

216 25 3
                                    

"Afif gimana persiapan antum?" tanya ustadz Dzulkifli yang masih sibuk berkutat dengan laptop yang ada di hadapan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Afif gimana persiapan antum?" tanya ustadz Dzulkifli yang masih sibuk berkutat dengan laptop yang ada di hadapan nya.

"Persiapan apa stadz?"

"Subhanallah....seperti tidak tahu aja kamu?"

Afif menghela nafas dan masih fokus dengan kamera yang ada di tangannya itu.

"Saya masih bingung stadz"ucapnya lesu tak bersemangat.

"Apa yang di bingung kan? Coba apa?" tanya ustadz Dzulkifli penasaran entah apa yang di pikirkan oleh keponakan nya itu.

"Kamu itu sudah sholeh,limu agama insya Allah mumtaz,ganteng apalagi"

"Kalau soal perkejaan, kemaren ayah kamu sudah bilang sama ustadz kalau kamu akan mengajar di sini sebelum ke Mesir,lagian kamu bukannya sekarang kerja jadi foto grafer kaligrafi?"

"Coba bilang sama ustadz apa yang membuat diri kamu bingung ? Dari tadi lo ustadz mencrepet kayak gini tapi kamu diem saja dari tadi"

"Ustadz tau sendiri kan gimana sifat saya? "Ucap Afif mulai bersuara"saya takut kalau besok istri saya tidak betah sama saya stadz"sambungnya lagi dengan nada pelan.

Seketika.....

"Ahahahah....."Ustdaz Dzulkifli tertawa terbahak-bahak karena mendengar keluh kesah keponakannya itu.

"Kamu ini ada-ada saja.....,Afif dengarkan ustadz jika seseorang lelaki sudah menghitbah seseorang perempuan dan perempuan itu menerima, dan kedua belah pihak setuju kemudian berlanjut ke jenjang pernikahan berarti lelaki dan perempuan itu akan siap menerima dengan kelebihan dan kekurangan nya masing-masing"ujar ustadz Dzulkifli di sela-sela tertawanya.

"Jadi kamu harus percaya,kalau niat kamu baik insya Allah...Allah akan mempermudah"lanjut ustadz Dzulkifli.

"Tapi saya masih penasaran stadz,kenapa bunda sama ayah niat banget mau jodohin saya?" tanya Afif penasaran

"Kan kamu tau sendiri to,kalau perjodohan ini dari kakek kamu sama kakek gadis itu"

"Lagian nih fif,ustadz rasa kamu sudah sanggup secara lahir batin untuk menikah"

"Ustadz sama ayah mah sama aja....ngedukung banget biar saya cepat nikah"

"Yah..namanya juga sudah ikatan batin antara adik kakak"

"Ya sudah kita lanjutkan lagi perbincangan kita besok,sekarang ustadz mau rapat dengan direktur,kamu sekarang kembali ke asrama"tutur ustadz Dzulkifli sembari melangkah kan kaki pergi meninggalkan Afif sendirian di ruang pimpinan.

Afif pun segera menegakkan tubuh nya dan mengikuti jejak ustadz Dzulkifli meninggalkan ruangan pimpinan.Saat Afif ingin melangkahkan kaki keluar dari ruangan kantor ia melihat seseorang yang tak asing dari segi pandangannya.Sepertinya ia kenal dengan seseorang itu.

Married With Presiden SantriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang