Dengan penuh semangat Khanza berjalan di koridor sekolah dengan hati-hati, sedangkan tangan nya membawa setumpuk buku,sehingga Khanza pun kesusahan untuk melihat pandangan nya.
Nahas...
Khanza tergelincir dengan tali sepatu nya sendiri yang tiba-tiba terlepas dari kaitannya.Brukkk......
"Aw...." Ringis Khanza sembari memegangi kaki kanannya yang sedikit terbentur lantai.
"Elo gak papa?"
Khanza tercengang dengan suara bariton milik seseorang.Ia mendongak dan seketika mata nya membulat tak percaya siapa yang sekarang dihadapan nya.
Laki-laki itu membantu membereskan buku-buku yang berserakan dilantai.
Dan menyusun nya kembali dengan rapi."Mau gue bantuin berdiri?" Tawar laki-laki tersebut dan membuat wajah Khanza panik.Khanza masih terdiam dengan lamuannya.
Laki-laki tersebut pun menarik kembali tangannya setelah pendapat penolakan halus dari khanza,ia sadar bahwa dirinya dan khanza tak boleh bersentuhan.
"Oh..ya sebentar"
laki-laki itu pun mengeluarkan kain dari dalam saku celananya dan langsung mengulurkan ke arah khanza.
"Gue tau kok,nih pake ini." Ujar nya lugas.Khanza pun menerima kain yang di tawarkan laki- laki tadi dan berdiri dengan sedikit rasa sakit yang menimpa di pergelangan kakinya.
"Ma..makasih" Laki-laki itu tersenyum manis ke arahnya.
"Gue murid baru di sini"
"Nama gue Alfian Nugraha,panggil aja Al" Ucap nya santai.
Khanza pun mengangguk dengan penuturan Alfian.
"Nama aku Khanza Nayla sholehah,panggil aja Khanza"
Khanza mulai risih dengan situasi sekarang ini,karena dari tadi teman-teman nya yang berlalu lalang melihat ke arah dirinya dan alfian dengan tatapan penuh keheranan.
"Em...ya udah kalau gitu aku duluan"
Pamit Khanza yang langsung di beri anggukan oleh Alfian."Eh...za! buku elo mau di tinggal" Teriak Alfian dengan buku yang masih dalam tumpuannya.Khanza yang melihat itu semua menepuk jidat nya malu karena ia bisa lupa dengan apa yang barusan di alaminya.
'Malu nya gak ketulungan nih.."
Khanza pun kembali ke arahnya dan mengambil buku yang ada di tumpuan tangan Alfian.
"Sorry Al aku lupa" ucap nya dan langsung cepat-cepat pergi dari hadapan Alfian.
Alfian tersenyum melihat tingkah Khanza yang sangat menggemaskan itu.Ia pun semakin penasaran dengan kehidupan Khanza.
'Gue pastiin za,kalau elo bisa jadi milik gue,hidup gue bakal nyaman'. Dengan senyuman yang tak pernah luntur dari bibirnya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Presiden Santri
Teen FictionKehidupan Khanza yang setiap hari selalu di isi dengan kebahagiaan dan keceriaan seperti pelangi yang menghiasi malam dan siang.Namun...... Sekejap berubah!! Berita itu datang Menghampiri bak petir di siang bolong.Dia lelaki yang selalu...