"Za.." Pangil salsa yang tengah memainkan pulpen cute nya itu.
"Kamu udah tau kan,pengumuman yang ada dimading sekolah?" Lanjutnya.
Khanza mengangguk dan berpindah posisi mengarah ke hadapan Salsa.
"Iya,Khanza tau dan Khanza mau ikut program itu" Ucap Khanza dengan penuh semangat.
"Yakin za? Tapikan kita bakal tinggal disana?" Tanya Salsa lagi memastikan
"Harus yakin dong sal ! lagian nih...kan jarang-jarang ada program yang kayak begituan.Ini tu jadi kesempatan kita gimana rasa nya pernah jadi santri"
"Ya tapi kan itu jauh banget za,apa lagi tempatnya di daerah pedesaan" Lirih Salsa.
"Itu malah bagus Sal,disana juga kita bisa belajar hidup lebih mandiri,gimana ngerasain jadi santri,hidup harus ngantri..ya gak?" Jelas Khanza menyakinkan Salsa kalau mondok itu menyenangkan.
"Mau ya sal,kan kita juga sama-sama belajar..lagian kan waktunya cuma 2 minggu" Bujuk Khanza lagi.
"Please,,kamu kan sahabat terbaik aku" Sambungnya lagi sambil memasang muka melas.
"Hem..iya deh,aku tanya dulu sama orang tua aku" Seketika Khanza menghambur ke tubuh dan memeluk dengan girang.
"Makasih Salsa...."ucap Khanza senang.
Ketika sedang menikmati sendau gurau dengan Salsa, seorang anak laki-laki seumuran denganya berjalan menghampiri mereka,lebih tepatnya tertuju kepada Khanza.
"Hai za...,gue boleh duduk gak?" Tanya laki-laki itu.
"Boleh-boleh aja" Jawab Khanza tanpa ada niatan untuk merespon laki-laki didepannya itu,lebih tepatnya Riky teman seangkatan Khanza.
"Jutek amat jawabnya?"
"Ngapain kamu ke sini,emang boleh ya anak cowok masuk sembarangan ke ruang kelas cewek?" Tanya Khanza datar.
"Nemuin kamu," Balasnya dengan senyum,yang tidak tau makna dibalik senyuman itu.
"Gak usah caper,sama Khanza."
"Galak amat jadi cewek za.."
"Mau kamu apa sih? udah sekarang kamu keluar gak dari kelas Khanza" Usir Khanza dengan nada yang agak meninggi.Salsa pun memegang bahu Khanza,menenangkan Khanza.
"Udah za,gak usah diladenin cowok kayak dia..,udah ayok kita pergi dari sini!"Ujar Salsa dan membawa pergi khanza dari ruang kelas mereka.
'Awas aja za,lo gak bakal lari dari hidup gue....,dan yang pastinya gue bakal ganggu lo sampai elo mau jadi pacar gue. 'ucap Riky dan langsung meninggalkan ruang kelas itu.
🌻🌻🌻
Khanza yang baru pulang sekolah langsung masuk ke dalam kamarnya untuk beristirahat sejenak."Bisa-bisa nya coba si Riky masuk ke kelas Khanza,buat malu aja.Lagian ngapain sih tu anak mau ketemu Khanza" Grutu Khanza karena ia masih mengingat kejadian tadi disekolah.
Khanza pun teringat tentang program Pesantren kilat yang di adakan oleh pondok pesantren modren Khalid bin Walid,yang ada di mading sekolahnya.Cepat-cepat ia turun dari kasur dan langsung menghampiri umma dan abi yang sedang berada di ruang keluarga."Umma..abi!" Panggil Khanza dan langsung duduk di antara keduanya.
"Iya sayang ada apa?" Tanya umma.
"Ekem,,,,di sekolah Khanza kan ada program pesantren kilat,dan program itu di adakan dari pondok pesantren Khalid bin Walid.dan Khanza mau ikut program itu...boleh yaa ?" Tanya Khanza dengan nada yang semakin rendah.
Umma melirik abi yang masih fokus dengan berita yang ada di televisi dan...
"Kalau Khanza mau abi nggak melarang" Balas Abi seketika.
"Lagian ini juga bisa jadi proses pembelajaran kamu,dan bagaimana cara menyikapi hidup dengan mandiri" Pernyataan abi sangat tertohok bagi Khanza yang ceroboh ini.
Khanza tersenyum, itu berarti abi sudah menyetujuinya.
"Kalau umma?"
"Ya,,,kalau itu yang terbaik untuk Khanza ,umma juga gak ngelarang"
Khanza tersenyum puas dan langsung memeluk kedua orang tuanya itu
"makasih abi....makasih juga umma..,sayang abi sama umma!!" Seru Khanza yang masih berada di pelukan kedua orang tuanya .
"Pondok pesantren Khalid bin Walid,sepertinya abi pernah dengar nama pondok itu," Lanjut abi sambil mengingat-ngingat sesuatu.
"Ooohhh,abi tau sekarang....anak nya sahabat abi juga mondok disana"
"Sungguh bi?"
"Iya sayang,dan dia bakal jadi.,,,,,,.."
"Abi..kayak nya abi tadi kelupaan sesuatu deh" Potong umma cepat karena suaminya itu hampir keceplosan mengatakan tentang perjodohan Khanza.
"Dia bakal jadi apa bi?" Tanya Khanza yang masih penasaran
Abi langsung glagapan dan hampir saja ia mengatakan semuanya.
"Tidak sayang tidak jadi,maksud abi dia bakal jadi ustadz ya begitu..." Ucap abi sambil berdiri.
"ya sudah abi ke kamar dulu ya"
dan pergi meninggalkan Khanza dan umma diruang keluarga."Abi aneh.....ihhhh" Kata Khanza heran.
Umma hanya tersenyum dengan apa yang dilihatnya.Dan tanpa di sangka lambat laun Khanza juga akan bertemu sendiri dengan calon suaminya itu,di pesantren kilat.Karena umma juga tahu kabar tentang anak sahabat suaminya yang mondok disitu.Dan kabarnya ia juga yang menjadi ketua organisasi disana.Sungguh alur cerita yang sangat baik.Dan umma sangat bersyukur atas itu.
Jangan lupa panggil aku "bee🐝"
Vote dan komen jugaa gess yaa ges yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Presiden Santri
Fiksi RemajaKehidupan Khanza yang setiap hari selalu di isi dengan kebahagiaan dan keceriaan seperti pelangi yang menghiasi malam dan siang.Namun...... Sekejap berubah!! Berita itu datang Menghampiri bak petir di siang bolong.Dia lelaki yang selalu...