..2020...
Jika sudah berkali-kali di satukan di suatu tempat yang sama tanpa sengaja. Aku tidak heran lagi kalau di perusahaan tempatku bekerja juga ada orang itu, Mahesa Wistara.
Aku pindah dari Bandung ke Jakarta setelah lulus kuliah. Kalau dulu waktu milih fakultas dan jurusan Mahesa memang menjadi salah satu alasanku masuk Arsitektur.
Berbeda dengan tempatku bekerja, sama sekali aku tidak tahu Mahesa di Jakarta dan bekerja di tempat yang sama denganku.
Pertama kali masuk ke gedung unik bergaya arsitektur industrialis itu, aku tidak mengenal satu orang pun. Lalu dengan sangat dramatis HRD di kantor memperkenalkanku pada para senior, divisi render dan tim produksi.
Di divisi rander yang cukup sering kumpul di lantai dua itu aku di perkenalkan. Aku masih ingat waktu itu kulitku sedang ruam karena alergi panas, adaptasi cuaca Bandung yang dingin ke Jakarta yang panas memang menyiksaku.
Seperti biasa jika sedang alergi wajahku memerah sampai Bu Ghina HRD ku bertanya kenapa. Kubilang karena panas bukan karena alergi. Aku nggak mau membuat kehebohan di hari pertamaku bekerja.
Tapi kehebohan yang kuhindari itu terjadi juga lebih tepatnya kehebohan pada hatiku ketika Mahesa Wistara berdiri cuek disana dengan tangan yang masuk ke saku celana dan alis yang terangkat seolah berkata "orang ini lagi".
Yaa... aku juga heran kenapa harus Mahesa Wistara? Kenapa harus dia yang ngga pernah tertarik padaku. Dan kenapa semesta mempertemukan kami di tempat yang tidak terduga.
Setelah dikenalkan pada tim, aku di tempatkan di salah satu meja lantai dua bersama para senior. Mahesa kembali sibuk dengan pekerjaan nya begitu pun aku yang harus cepat adaptasi dan belajar.
Saat makan siang seseorang menghampiriku memberikanku kipas portable berwarna ungu. Sekali lagi aku bingung, kenapa sikap Mahesa Wistara bisa berubah begitu cepat?
***
".....Kak Mahesa kan pacaran sama mbak Ayu"
Begitu aku masuk toilet, dua orang sedang menggosipkan Mahesa dan Ayu dari divisi render yang jadi couple goal minggu ini.
Aku heran sama Mahesa ini, dia mendadak baik lalu hilang pas ngilang tau tau pas balik udah punya pacar. Yang lebih aneh itu diriku sendiri mau aja jadi korban PHP.
Dasar Nuha...
"Nuha..." panggil Mahesa.
Aku sengaja mempercepat langkahku keluar dari area toilet, takut senior yang tadi bergosip Mahesa dan Ayu berganti jadi Mahesa dan Nuha.
Aku mau hidupku sekarang tidak penuh drama. dulu aku masih bisa melawan Ajeng kalau sekarang aku tidak mungkin melawan Ayu. Pertama aku hanya karyawan kontrak, kedua karena karyawan kontrak bisa di buang kapan saja.
"Nah.. di cariin juga" mas Devin telah menunggu di depan kubikel milikku. "Ayo pergi"
Masih bingung dengan yang dikatakan seniorku di tim produksi ini, aku nurut saja dan menenteng tas ranselku.
"Tunggu.. Nuha mau diajak kemana?" Tanya Mahesa saat kami sudah berjalan menuju tangga.
"Seharian jadi bini gua" jawab Devin asal.
Mahesa mencegat langkah Devin. "Serius Vin"
"Hari ini ke lokasi proyek besok gua ajak Nuha nge date, puas lo?"
Mahesa terlihat ingin mengatakan sesuatu padaku namun batal di detik terakhir dia membuka mulut. Dia hanya bilang hati-hati lalu kembali ke kubikelnya.