35. Duka untuk Raider

503 23 0
                                    

Happy Reading!❤

Semangat puasanya bagi yang menjalankan😉

Seperti rencana tadi pagi, seluruh anggota Raider sudah bersiap untuk pergi ber takziah ke rumah alm. Zulham. Ini kali kedua Raider berduka. Setelah setahun yang lalu mereka kehilangan Reiki, anggota Raider angkatan 8. Dan sekarang mereka harus kehilangan Zulham juga.

Sepanjang perjalanan menuju kediaman alm. Zulham, hati Keano seperti teriris. Yang cowok itu tahu, Zulham merupakan anggota aktifdalam Raider. Ia mudah bergaul dan bisa bersikap sopan terhadap semua anggota.

Sampai di rumah alm. Zulham di depannya masih terdapat bendera berwarna kuning. Halaman rumah itu sampai tak muat menampung banyaknya motor milik anggota Raider.

Keano masuk mendahului karena ia sebagai ketua disini dan didampingi Jordi sebagai wakil. Semoga saja keluarganya dapat menyambut mereka dengan baik. Karena firasat Keano mulai tidak enak.

"Assalamu'alaikum," ucap mereka serempak.

Meskipun dalam geng Raider tidak seluruhnya beragama Islam, mereka yang non muslim juga tetap ikut.

Seorang wanita dengan wajah pucatnya serta mata yang sembab menoleh ke arah mereka. Wanita itu bangkit sambil menyunggingkan sedikit senyuman.

"Waalaikumsalam, kalian siapa ya? Teman-temannya Zulham?" tanya wanita itu.

"Iya, Bu. Kami teman-temannya Zulham," jawab Keano.

"Oh kalau gitu ayo masuk," ajak wanita itu. Kedatangan mereka telah disambut baik. Keano bersyukur pikiran negatifnya tadi tak sampai terjadi.

Setelah mereka semua kebagian tempat duduk, mereka kini akan membaca surat yasin beserta tahlil. Jangan salah dulu, mereka yang terkenal nakal seperti ini bukan berarti tidak bisa mengaji. Kecuali yang non muslim, mereka hanya bisa mendoakan Zulham menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Pembacaan surat yasin beserta tahlil akan dipimpin oleh ayah Zulham.

Selesai dengan acara tersebut, Keano mencoba menanyakan sesuatu pada kedua orang tua Zulham. Apakah benar cowok itu kecelakaan atau karena ada sebab lain hingga membuatnya sampai tiada.

"Mohon maaf, Pak, Bu. Kalau boleh saya tau, sebenarnya apa yang tejadi pada Zulham?"

"Kemarin malam Zulham sempat pergi ke tempat biasanya dia nongkrong. Sampai jam 12 malam, dia nggak ada kabar sama sekali. Terus waktu menjelang subuh kami dapat kabar jika Zulham kecelakaan." terang Rudy, ayah kandung Zulham.

Keano mengangguk paham, sepertinya memang benar dugaan kecelakaan itu. Keano bangkit lalu pamit pada kedua orang tua Zulham.

"Kami turut berdukacita atas kepergian Zulham. Terima kasih karena kedatangan kami sudah disambut dengan baik. Saya beserta teman-teman ingin pamit, Pak, Bu. Dan mohon ini diterima," ucap Keano mewakili seluruh anggota sambil menyerahkan amplop berwarna putih.

"Ya Allah nak terima kasih, Zulham pasti senang karena punya teman-teman seperti kalian." balas ibu Zulham dengan mata yang berkaca-kaca.

"Kalau begitu saya beserta teman-teman pamit dulu, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam,"

Keano dan yang lainnya mengambil motor masing-masing. Setelah dari kediaman alm. Zulham, selanjutnya mereka akan pergi ke makamnya.

Sampai di pemakaman umum ini mereka memarkir motor dengan sangat rapih. Mereka memasuki pemakaman tersebut dengan seragam SMA yang masih lengkap.

Jaket hitam berlambang elang yang merupakan ciri khas Raider juga mereka gunakan membalut seragam SMA nya. Beberapa anggota ada yang membawa keranjang berisi bunga dan tak lupa dengan airnya pula.

KEANO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang