17. Kita Jadian

859 79 29
                                    

Pulang sekolah memang saat yang ditunggu-tunggu oleh Keano. Ia ingin segera bertemu dengan pujaan hatinya, si Resta. Keano langsung mendatangi kelas Resta. Ketika sampai disana ia sudah melihat sang pujaan duduk di bangku depan kelasnya.

"Resta," panggil Keano.

Spontan Resta menoleh. Belum sempat Resta berbicara Keano sudah mendahuluinya.

"Ayo pulang!" ajak Keano dengan menyeret tangan Resta.

Ketika Resta akan menjawab lagi-lagi Keano seperti mencegahnya untuk berbicara.

"Lo harus ikut gue ya, gue nggak mau tau lo harus mau!" kata Keano tersenyum.

"Ni cowok ngomong sama siapa sih? Emang ada orang disini selain gue?" batin Resta kesal.

Keano menatap Resta. "Kok diem terus sih nggak dijawab?"

"Gimana gue mau jawab? Lo nyerocos mulu dari tadi, nggak ngasih gue kesempatan buat bicara?" Resta cemberut.

"Kenapa bibirnya di manyun manyunin? Mau gue cium?" Keano terbahak-bahak.

Resta membulatkan matanya kaget, spontan ia menampar Keano.

PLAK..

"Res, lo nampar muka ganteng gue?" Keano kaget sambil memegangi pipinya yang panas akibat tamparan Resta.

"Ya habisnya lo belum jadi pacar aja udah banyak ting—"

Keano membungkam mulut Resta sebelum ia memulai pidatonya.

"Oh jadi mau pacar gue?" tanya Keano tertawa.
Resta melepaskan bungkaman Keano yang cukup erat.

"Lepasin bego! Lo mau gue mati?"

"Ya jangan dong, kalau lo mati gue nikah sama siapa?" canda Keano.

"Nikah mulu pikiran lo. Cita-cita lo gimana? Mau jadi apa?" cerocos Resta.

"Oh, lo mau tau cita-cita gue ya Res?" Resta menatapnya dengan aneh. "Cita-cita gue pengen jadi suami lo terus ngebahagiain lo Res," lanjutnya sungguh-sungguh.

"Nggak usah becanda deh! Bedain mana becanda mana serius." tutur Resta.

"Gue serius Restaku sayang,"

Resta pun merasa bersalah dengan ucapannya tadi.

"Maafin gue ya Ken,"

Keano menatap mata gadis di depannya dengan serius.

"Maaf untuk apa Res?"

"Hmm iya itu..."

"Itu apa sih?"

"Udah deh lupain."

"Lo ikut ke rumah gue sekarang baru gue anter pulang, mau ya?"

"Emang mau ngapain ke rumah lo?"

"Nanti juga tau sendiri."

***

Sampai dirumah Keano keadaan begitu sepi. Rumah sebesar ini hanya dihuni 3 orang saja. Keano, Dera dan Bi Inah.

"Assalamu'alaikum,"

Dera menyahuti dengan keras. "Waalaikumsalam,"

"Suara siapa?" tanya Resta kepada Keano.

"Itu adek gue." jawabnya enteng.

"Hah adek? Lo punya adek? Kandung?"

"Iya sayang gue," Keano terkekeh melihat Resta yang kebingungan.

KEANO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang