12. Mulai Sadar (2)

1K 113 34
                                    

"Kak Malvin," panggil Resta, Malvin yang akan pergi ke kamarnya pun mengurungkan niatnya.

"Tumben manggil manggil, pasti ada maunya," Malvin telah menduga-duga hal itu. Ia menertawakan Resta. Meskipun Malvin selalu bersikap jahil pada Resta, disisi lain ia sangat menyayangi adek perempuan satu-satunya itu.

"Enggak kok, cuma mau curhat aja," Resta mengerucutkan bibirnya.

"Apa? Pasti tentang Keno? Iya kan, iyalah, pasti itu." Malvin tersenyum curiga ke arah Resta.
Bagaimana bisa Resta mempunyai kakak seperti dirinya? Sungguh Malvin sepertinya kesehatannya terganggu.

Suka tersenyum tanpa alasan. Apa namanya jika bukan gila?

"Ih kok tau?" Resta mengernyit, sedikit bingung dengan sikap Malvin.

"Ya taulah," ucap Malvin. "Keno kenapa? Kamu ditembak? Terus sekarang udah jadian? Bawa pulang kenalin ke mama papa, calon adek ipar ini mah."

Malvin tertawa dengan sendirinya. Namun sepertinya candaannya itu sangat garing. Buktinya saja Resta sama sekali tidak tertawa.

"Ngeselin tau nggak," Resta menghela nafasnya dalam-dalam. Menahan kesabaran sejak tadi.

"Kenapa sih kenapa?" tanya Malvin baik baik. Ia menahan tawa karena tidak mau disebut gila dengan Resta.

"Enggak jadi ah kak Malvin ngeselin," balas Resta kesal. Pasalnya Malvin jika diajak untuk serius pun masih saja bercanda.

"Lah kok gitu? Tadi katanya mau cerita?" Malvin dibuat bingung Resta.

Menurut Malvin sendiri Resta itu kadang aneh. Kadang plin-plan ketika berbicara seperti saat ini. Yang membuatnya bangga akan Resta itu dalam hal prestasinya. Beruntung sekali jika Keano bisa mendapatkan hatinya. Karena Malvin lihat baru kali ini Resta membicarakan soal lelaki.

"Tadi Keno tuh bilang katanya dia sayang sama aku," Malvin spontan kaget lalu menghadap adeknya dengan tertawa.

Tawa itu membuat Resta kaget. Kakaknya satu ini kalau sudah tertawa tidak mengenal tempat.

"Resta Resta, kalau dibilangin orang tua tuh dicerna," kata Malvin terkekeh. "Gausah terlalu benci kalau udah saling suka? Dunia bisa apa?" lanjut Malvin semakin terdengar keras tawanya.

Resta sangat salah bercerita dengan kakaknya ini. Bukannya membantu Resta malah Malvin terus-terusan meledeknya.

"Ish, kakak kenapa ketawa ketawa?" Resta dibuat kesal dengan Malvin sedari tadi.

"Terus kamu jawab apa tadi?" Malvin penasaran dengan cerita Resta itu.

"Aku belum jawab sih,"

"Kasihan Keno kamu gantung perasaannya," ujar Malvin. "Kamu sendiri suka nggak sama dia?" Malvin semakin kesini rasa penasarannya semakin besar. Sepertinya seru jika adeknya ini pacaran dengan Keano.

"Ya suka lah," balas Resta pelan namun masih terdengar oleh Malvin.

Brak!

Malvin langsung berdiri sambil menggebrak meja saking senangnya. Suara itu terdengar hingga dapur. Membuat Santi, mama mereka berteriak karena takut keduanya bertengkar.

"RESTA, MALVIN KALIAN NGGAK BERTENGKAR KAN?" teriaknya dari arah dapur.

"ENGGAK MA, BAIK-BAIK AJA," balas Malvin lalu tak ada sahutan lagi dari Mama mereka.

Malvin langsung tertawa saat membalas ucapan Resta tadi sebelum Mama mereka berteriak.

"Tuh kan kakak bilang juga apa,"

KEANO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang