Happy Reading!❤
Sanu sudah diizinkan untuk pulang dan hari ini ia sudah kembali masuk sekolah. Sebenarnya belum diperbolehkan untuk masuk, namun Sanu tetap kekeh dengan keinginannya.
Mereka saling melempar candaan ketika melewati koridor lalu ketika akan memasuki kelas langkah mereka terhenti saat mendengar suara cewek yang memanggil nama Jordi sambil sedikit terisak.
"Jordi," Jordi serta yang lainnya menoleh detik itu juga.
Jordi kaget melihat wajah Maura merah, ya, cewek itu sedang menangis. Segera ia berlari dan memeluk Jordi erat.
Jordi membalas pelukan dari kekasihnya itu, sesekali ia mengusap pelan pucuk rambutnya untuk menenangkan.
Maura menangis sejadi-jadinya di dada bidang cowok itu. Tangisannya semakin lama semakin keras membuat Keano dan yang lainnya bertanya-tanya kebingungan.
"Sayang, kamu kenapa?" tanya Jordi dengan suara lembut.
Maura melepaskan pelukannya. Jordi menatapnya dalam lalu mengusap bulir-bulir yang membasahi pipinya. Kini tangisan Maura sedikit reda hanya tersisa sedikit isakan.
Maura masih diam belum berani untuk menjawab pertanyaan Jordi. Pertama-tama ekor matanya memandang Keano yang dibalas cowok itu dengan datar.
"Di, Resta..." jawab Maura menundukkan kepala.
"Resta kenapa, sayang?""Resta...." Maura terus menggantungkan ucapannya, "dia kemarin nggak pulang sampai sekarang, tadi pagi tante Santi datang ke rumah aku terus bilang kalau Resta nggak balik, aku takut Jordi, kalau sampai terjadi apa-apa sama dia, karena ini salah aku." terang Maura, setelah itu ia langsung memeluk Jordi dan kembali menangis.
Mendengar penjelasan Maura, Keano kaget bukan main. Keano mendekat ke arah Jordi dan Maura. Ia khawatir dengan Resta, pikirannya pun benar-benar tidak tenang.
"Lo udah coba telfon, Ra? Terus kenapa lo nyalahin diri lo sendiri? Sekarang kasih penjelasan sama gue!"
"Apa-apaan sih lo? Nggak liat cewek gue lagi nangis? Bisa nggak sih lo nunggu dia sampai tenang dulu?!"
"Tapi gue juga butuh penjelasan, Di!"
Maura melepas pelukannya dari Jordi, cewek ini sudah berhenti menangis. Lalu berniat menjelaskan pada Keano meski ia sedikit takut berhadapan dengan cowok itu.
"Udah kalian jangan berantem, biar gue jelasin dulu," ujar Maura.
Flashback on
Setelah menjenguk Sanu dari rumah sakit, Resta mengantarkan Manda dan Maura yang kebetulan mereka memang satu arah. Sisanya ikut mobil Nafla karena arah Resta dengan mereka berlawanan.
Selesai mengantarkan Manda pulang, Resta langsung pamit. Terakhir saat sampai di rumah Maura, ia menawarkan agar Resta menginap saja di rumahnya karena hari sudah mulai larut, namun Resta menolaknya.
Segala cara Maura lakukan untuk membujuk Resta agar menginap di rumahnya tetapi selalu saja ditolak. Akhirnya Maura menyerah dan membiarkan Resta pulang sendiri.
"Yakin lo, Res, gamau nginep disini aja? Ayolah, udah lama lo nggak nginep," kata Maura memelas.
Resta menggeleng sambil terkekeh, "lain kali aja deh, Ra, gue rencananya mau keluar sama kak Malvin setelah ini."
Maura mengangguk lesu, menghargai keputusan sahabatnya itu. Ia tidak bisa memaksa jika itu memang keinginan Resta.
"Yaudah, gue anterin lo sampai rumah aja, gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KEANO
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] PART LENGKAP DAN BELUM DIREVISI Selamat membaca kisah cinta Keano Arga Bramasta dan Faresta Clarissa Alberta❤ Keano Arga Bramasta dia adalah ketua Raider. Teman temannya memanggil dengan sebutan Keno. Orangnya keras seb...