5) Bintang masa lalu

2.6K 295 2
                                    

Ara duduk di depan balkon kamarnya. Menatap ribuan bintang yang menghiasi langit malam ini.

"Kamu sedang apa?" Ucapnya.

Ntah mengapa malam ini langit begitu gelap sehingga terasa bahwa bintang dilangit berkerlip sangat terang.

Inilah yang sering Ara lakukan setelah kepergiannya. Berbicara dengan bintang menunggu dia kembali.

"Mungkin ini ya yang kamu maksud. Tak mudah menentang jarak..."

"....aku rindu."

Setetes air mata jatuh dari kelopak matanya. Tidak tau berapa banyak air mata yang telah keluar setelah kepergian pemilik hatinya.

Kembali ia teringat malam itu. Malam terakhir yang menjadi malam perpisahan antara dirinya dan kekasihnya.

————

/Flashback/

Masih menggenggam tangan seseorang yang telah menghiasi hari-harinya.

"Apa gak bisa kita pertahankan? Hati aku masih gak bisa ngelepasin kamu" Ucapnya sambil menatap genggaman tangannya.

"Kalau memang takdir, kita pasti dipertemukan lagi Ra.. kalau aku memang untuk kamu, pasti ada jalan yang menuntun aku untuk kembali." Balas gadis didepannya.

"Kenapa harus berpisah? Aku cinta sama kamu fio. Aku gak mau-"

"Tiga tahun itu lama, Ara.. aku ga mau menggantungkan hubungan kita selama itu."

"....Kita ga tau apa yang akan terjadi, mungkin mudah untuk beberapa bulan.. tapi akan beda kalau udah selama itu." Ucap Fiony memotong perkataan Ara.

"Aku yakin kita bisa.. aku janji untuk selalu menjaga hati ini buat kamu. Cuma kamu Fio, aku gak bisa dengan yang lain." Dengan suara yang sudah bergetar.

Fiony hanya tersenyum. "Liat mata aku, Ra.."

Ara mencoba untuk menatap gadis yang sangat ia cintai. Air matanya tak henti mengalir.

"Bukan aku gak mau terus bersama kamu. Aku percaya sama hati kamu saat ini. Tapi, Ra.. aku takut saat aku jauh disana dan datang orang lain yang bisa membahagiakan kamu.."

"... keberadaan aku akan jadi penghalang, begitu juga janji kamu dan hubungan kita yang tak berarah ini. Aku gak mau ini semua jadi penghalang kabahagiaan kita. Buat kamu dan aku." Ucap Fiony dengan tenang.

"Gak akan Fio, aku tercipta cuma untuk kamu. Hati ini cuma untuk kamu. Gak ada orang yg bisa buat aku sebahagia ini, Fio" tangis Ara semakin menjadi.

"Kalau saatnya sudah tiba.. kalau waktunya sudah tepat dan kalau cinta itu masih ada disana.. Kita masih bisa bersatu. Cuma itu yang bisa aku janjikan sama kamu, Ra."

"Aku sayang sama kamu, Fio"

"Aku juga sayang sama kamu, Ara. Melebihi apa yang kamu kira"

Ara mengeratkan ganggamannya dan mencium pundak tangan Fiony.

"Aku akan nunggu kamu kembali. Kapanpun itu. Aku janji." Ucap Ara yang sekarang menatap mata Fiony sangat dalam

Fiony hanya tersenyum, ia hanya melihat ketulusan dalam tatapan Ara, tidak ada yang lain. "Jangan berjanji.. kita gak pernah tau apa yang akan terjadi kedepannya."

BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang