13) Obat Penawar

2.3K 325 12
                                    

Suara kenalpot sebuah mobil membuat semua mata tertuju pada mobil itu. Bugatti Chiron Noire Sportive warna hitam memasuki kawasan SMA Khaulah. Mobil itu tak berhenti di parkiran sekolah melainkan melaju terus menuju lapangan sekolah.

Banyak pasang mata masih terpaku, beberapa orang berbisik membicarakan mobil langka yang kabarnya hanya ada 300 mobil di seluruh dunia. Tak menyangka akan melihatnya di lapangan sekolah mereka. Pria paruh baya keluar dari mobil itu, masih dalam berbicara dengan seseorang di ujung saluran telepon.

"Pakde?" Ucap Mira pelan

Mira dkk masih ada di depan UKS, menunggu kedua temannya yang ada di dalam.

"Coya mobilnya berkilau, mata gue jadi sakit" Ucap Ariel

"Gue kira ganteng yang bawa, kok udah bapack bapack" Sahut Cindy.

Mira menyadari bahwa itu adalah Pakde Anton, supir dari Bunda Shani. Ia masuk kedalam UKS untuk memberi tau Ara.

"Raa, Pakde udah sampe tuh" Ara membalasnya dengan anggukan.

"Gue bantu ya chik" Ucapnya seraya membantu Chika menaiki punggung Ara

Mereka keluar UKS, Ara melangkah menuju lapangan sekolah, menghampiri pria yang menjadi tontonan siswa SMA Khaulah.

"Ada apa ini non?" Tanya Pria itu

"Jatuh tadi pakde, ini mau ke rumah sakit"

"Sini pakde bantu non" Pak Anton menuntun mereka ke kursi penumpang. Membukakan pintu dan membantu Chika duduk didalamnya.

"Ara pergi dulu ya pak, Ini kunci motornya pakde bawa pulang yaa. Bilang bunda temen Ara sakit" Ucapnya setelah mendapatkan kunci mobil kesayangannya.

'Anjir Ara anaknya siapa woy'

'Udah cantik, tajir, pasti gak mau sama gue deh..'

'Chika beruntung amat sii'

Respon dari beberapa orang yang menyaksikan hal itu. Ara tidak menghiraukannya, iya bergegas memasuki mobilnya.

"Ke rumah sakit dulu ya, Chika" Ucapnya.

Chika hanya mengangguk nurut. Sebelum pergi Ara mendekat ke arah Chika, jarak mereka sangat dekat. Chika bisa mencium aroma tubuh Ara. Kembali jantungnya meronta tak terkendali.

"Pakai dulu seat beltnya" Ucap Ara yang kemudian membawa mobil ini keluar kawasan sekolah.

Setengah jam perjalanan membelah ibukota, kini mereka sampai di depan rumah sakit terdekat. RS. BINTANG KHAULAH. Nama yang terpampang besar di atas gedung itu. Salah satu rumah sakit besar disana.

"Tunggu bentar ya, aku panggil perawatnya dulu" Izinnya sambil membelai rambut Chika.

Beberapa saat setelah kepergiannya, Ara kembali dengan beberapa perawat disampingnya dan membawa kursi roda. Ara terlihat sibuk berbicara dengan seseorang dibalik telepon sembari mengikuti langkah para perawat yang membawa Chika.

"Ara" Panggil seorang Dokter muda

"Kak Putri" Jawabnya

"Kak tolong periksa temen Ara.. tadi jatoh pas latihan cheers.. kakinya bengkak. Coba sekalian X-Ray, CT-Scan, MRI pokoknya semua. Takutnya ada cidera lain kakkk" Rengeknya kepada wanita didepannya

Dokter itu jalan mendekati Chika. Tak menghiraukan Ara yang masih memasang muka melas.

"Saya periksa dulu ya, nanti kalau ada bagian yang sakit kamu bilang ya"

BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang