Sejak kejadian di taman tempo hari itu, Chika dan Ara tak lagi saling tegur sapa. Beberapa hari Ara masih mencoba untuk memulai percakapan yang tak terbalas itu. Melihat Chika yang tetap saja diam akhirnya Ara menyerah, ia tidak ingin membuat gadis itu semakin kesal.
"Ra nanti diajak Adel sma Olla sparring basket bareng anak IPS, mau ikut gak?" Tanya Mira.
Baru sesenti bibir Ara terbuka, Mira kembali berbicara.
"Oke ikut kan? Gada kata ngga pokoknya lu ikut."
"Lu ngapain nanya dah kalo jawaban gua ga didengerin" Hal itu membuat Mira terkekeh
"Lagian lu kan gada kerjaan ra. Daripada lu bengong mikirin jodoh" Ara hanya diam tak menanggapi.
"Eh lu dicariin Bang Niel, katanya nilai ekskul lu mau dikasih nol karna ga pernah nongol"
"Lu bener-bener ya, gua aja kaga pernah nulis form buat masuk ekskul musik, bisa-bisanya nama gua ada disana" Ucapnya seraya merangkulkan tangannya ke bahu Mira dan kemudian memberikan head choke kepadanya
Ya. Sejak pertama masuk sekolah Ara tidak berniat untuk mengikuti ekskul apapun. Masalah nilai? Toh sebenarnya jika ia tidak masuk hingga lulus nanti pun dirinya bisa saja tetap menerima ijazah kelulusan.
Setelah beberapa bulan bersekolah, ia baru mendapati bahwa dirinya terdaftar sebagai anak musik di sekolahnya. Siapa lagi kalau bukan ulah sepupunya ini. Mira berniat untuk membangun kembali grupnya yang dulu eksis. Selain itu mendengar Bang Oniel yang dulunya merupakan alumni disini akan menjadi pelatih membuatnya yakin Ara akan setuju.
"Ampun ra ampun, mati gua goblok" Ara merepaskan rangkulannya, matanya kini tertuju ke arah pintu kelas
"Pokoknya besok ikut latihan, ga enak ra sama Bang Niel" Ucap Mira yang hanya dijawab dengan anggukan
Sebenarnya ia tidak lagi mendengar apa yang dibicarakan Mira, matanya mengikuti seseorang yang baru memasuki kelas. Keduanya saling bertatapan, namun bukan tatapan yang biasa ia dapat melainkan tatapan dingin Chika. Melihat Chika yang masih marah, Ara memalingkan pandangannya ke arah yang berbeda.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Eh ehhh jangan kabur lu" Ucap mira sambil meraih tas yang tergantung pada punggung seseorang.
Beberapa menit sebelum bel berbunyi, Ara dengan sigap memasukkan semua barang-barangnya ke dalam tas. Tujuannya untuk bisa kabur dari Mira. Namun sayangnya akal bulus ini sudah lebih dulu disadari oleh temannya.
"Lorang mau kemana, langsung pulang?" Tanya Mira kepada dua temannya itu
"Gue duluan ya, mau latihan. See u besok" Ucap Chika yang menyadari kedatangan Mira dan Ara
"Lu sih bocil cari masalah" Ucap Mira
"Gue kaga—"
"Udah ah yok kebawah, lu mau nonton kita main basket ga flo?" Lagi-lagi memotong perkataan Ara
"Boleh deh, gue gada kerjaan juga. Kuy"
"Anjir gue kaga keliatan apa ya disini" Guman Ara yang sedari tadi diacuhkan oleh teman-temannya.
/Lapangan Sekolah/
KAMU SEDANG MEMBACA
BINTANG
Fanfiction•Ara• Jika bintang bisa berbicara, sampaikan bahwa aku merindukannya. •Chika• Jika bintang bisa berbicara, bantulah aku membuka hatinya. •Fiony• Jika bintang bisa berbicara, tanyakan masihkah aku ada dihatinya. [CHIKARA X FIORA] •Disclaimer• Cer...