21) Refresh

2.4K 355 11
                                    

"Araaaa" Suara teriakan menggema dipenjuru rumah itu.

"Sayang, barang-barangnya disiapin dong. Masukin mobil biar nanti langsung jalan"

Siapa lagi kalau bukan Shani yang sedang sibuk membantu anaknya mengemas barang bawaan untuk dibawa berlibur hari ini.

"Siap laksanakan, Bundadari!" Jawab Ara sambil hormat.

"Siap. Siap. Tapi gak beres-beres kamu dari tadi"

"Hehehe bantuin bundaaaa, bunda kan tau Ara gak pinter nyusun koper" Ucapnya terkekeh dan memeluk bunda kesayangannya.

"Yaudah biar bunda aja yang rapihin. Kamu makan dulu sana sebelum berangkat"

"Bunda memang terbaik!!" Jawabnya dan memberi kecupan dipipi Shani dan beranjak pergi untuk sarapan.

"Sudah semua, Pak?"

"Beres bu, barang-barang neng Ara udah masuk mobil. Tadi punya non Mira juga sudah masuk."

"Baik, makasih Pak Anton" Ucapnya ramah dan dijawab dengan anggukan sopan pria paruh baya itu.

"Yang lain nanti kesini sayang?"

"Iya bunda berangkat bareng dari sini"

"Kamu yakin mau bawa mobil sendiri? Ayah kamu kalau tau bisa khawatir loh"

"Tenang bunda, janji gak ngebut kok. Pak Anton kan ngikutin dari belakang bawa barang-barang."

"Ya sudah, hati-hati di jalan ya. Kalau capek gantian sama Mira." Ucapnya lembut seraya membelai rambut anaknya itu.

Suara tawa terdengar dari luar rumah Ara. Suara khas kawan-kawannya itu terdengar jelas oleh pemilik rumah.

"Udah dateng tuh mereka. Ara keluar dulu ya, Bun"

Jika saat jam pelajaran mereka sering telat bahkan bolos. Untuk urusan seperti ini Mira cs tak pernah menyia-nyiakan waktu. Senyuman sumringah tertampang jelas di wajah mereka.

"Wah pagi-pagi udah bisa liat bidadari. Makin semangat menjalani hari" Celetuk Olla yang melihat Bunda Shani berjalan dibelakang Ara. Sedangkan si empu hanya tertawa melihat tingkah sahabat anaknya itu. Sudah lama tidak bertemu dengan mereka.

"Pagi bunda" Ucap Mira sopan seraya mencium pundak tangan wanita itu dan diikuti oleh yang lainnya.

Giliran Chika yang tersenyum dan menyapa wanita itu. "Cantik banget bundanya Ara.. jadi insecure" Batinnya dalam hati. Seperti berkaca pada kaca. Chika lupa bahwa dirinya masuk kedalam golongan ciptaan Tuhan yang nyaris sempurna. Nyaris. Karena sempurna hanya untuk Shani seorang.

"Selamat pagi, Bunda" Ucapnya ramah. Shani menatapnya sedikit lekat, seakan bertanya siapa gerangan gadis cantik yang baru pertama kali ia temui itu.

"Ini Chika, Bun" Ara membuka suara mengerti ekspresi bundanya

"Ohh jadi ini yang namanya Chika." Ucapnya tersenyum.

BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang