"Kak Chikaaaaaaaa" Teriak seorang gadis manis yang baru saja membuka pintu rumah Chika.
"Kakak manaa Kity kangennnn" Gadis itu melempar barang-barangnya sembarangan ke segala arah. Menaiki tangga tergesah-gesah dan membuka pintu kamar Chika tanpa memberi aba-aba.
"Ka Chika Ka Chika Ka Chikaaaa" Panggilnya dan melompat ke kasur
"Eh bencong.." Ucapnya tersentak setelah dibangunkan paksa dari alam bawah sadar.
"Apasih masih pagi juga ud— KITYYYYY!!!!"
"Kaaaa Chikaaaaaa"
"Kity kamu kok ga bilang mau pulang ke sini? Tadi siapa yang anter? Astaga masih pagi buta gini kamu udah diluar, kalo kamu diculik gimana Kityyyyy" Pertanyaan demi pertanyaan terlontar dari mulut Chika
"Kity kangennn" Ucapnya memelas
Melihat adiknya yang sangat menggemaskan ini Chika mendekat dan memeluknya, "Kakak juga kangen sama adek.. udah lama banget pengen peluk Kity."
"Dek masih pagi banget, kamu istirahat dulu sana.. nanti pulang kakak pulang sekolah kita main bareng" Ucapnya yang masih mengelus kepala adiknya.
Angelina Christy. Adik sekaligus teman bercerita baginya. Walaupun mereka tidak sedarah, Chika sangat menyayangi adiknya ini. Sudah hampir satu tahun terakhir ia tidak dapat berjumpa dengannya. Christy yang akrab disapa Kity tinggal bersama kedua orang tua maminya di Bandung dan harus berpisah dengan kakaknya yang meneruskan sekolah di Jakarta.
"Ka Chika udah sembuh? Mami bilang kakak sakit.. Kity khawatir makanya mau ketemu kakak" Melihat masih ada perban di pergelangan kaki Chika.
"Udah sembuh, seminggu ini ada perawat yang telaten ngurusin kakak" Jawabnya tersenyum mengingat hari-harinya kemarin.
"Iiihhh siapaaa tuuuu" Godanya
"Nanti kakak kenalin, udah sama kamu istirahat dulu" Ucapnya pada adiknya yang kini pergi meninggalkan kamarnya.
Tangannya meraih ponsel yang ada di meja samping tempat tidurnya. Banyak pesan masuk baik dari teman-temannya maupun penggemarnya. Namun satu nama mencuri pandangangannya.
Ara🤍
Besok masuk?
Berangkat bareng aku ya, nanti aku jemput.Senyum terpancar di wajahnya, waktu menunjukkan pukul 6.10. Chika beranjak dari kasurnya untuk bersiap-siap, butuh waktu lebih baginya karna kakinya belum pulih seutuhnya.
Setelah menerima pesan dari Ara yang mengabarkan bahwa dirinya telah sampai, Chika bergegas untuk keluar. Sebelumnya ia memasuki kamar adiknya, ia tersenyum melihat adik kecilnya itu tidur sangat damai.
Ara kini sedang berbincang depan Pak Ujang di dekat pos satpam rumah Chika. Disampingnya telah terparkir mobil Porsche 911 Turbo S warna grey metallic, Chika mengerutkan dahinya.
"Raaa"
Ara memalingkan wajahnya ke sumber suara, berjalan mendekati gadis yang jalannya masih sedikit tertatih itu, "Kamu yakin udah mau sekolah?" Ucapnya seraya mengulurkan tangannya
"Udah ketinggalan banyak di sekolah, lagian aku bosen di rumah" Ara hanya mengangguk.
"Ayah kamu punya showroom ya ra?" Tanyanya.
Ara hanya memandangnya tanpa menjawab pertanyaan itu. Ia menuntun Chika ke kursi penumpang. Perjalanan diisi dengan keheningan sebelum akhirnya Chika kembali bertanya.
"Kok diem aja sih raaa, aku ada salah sama kamu?"
"Chik... kamu jujur ya sama aku"
KAMU SEDANG MEMBACA
BINTANG
Fanfiction•Ara• Jika bintang bisa berbicara, sampaikan bahwa aku merindukannya. •Chika• Jika bintang bisa berbicara, bantulah aku membuka hatinya. •Fiony• Jika bintang bisa berbicara, tanyakan masihkah aku ada dihatinya. [CHIKARA X FIORA] •Disclaimer• Cer...