2) Perkenalan

3.1K 362 5
                                    

Hari pertama bersekolah, namun sayang Ara harus menerima hukuman. Tapi bagaimana pun juga dirinya tidak akan bisa meninggalkan anak kucing tadi sendiri ditengah jalan.

Berbeda dengan siswa/i lainnya yang sekarang sedang mengerumuni papan pengumuman. Ara berjalan ke parkiran motor dan mengambil kardus kecil diatas jok motornya.

"Aku bingung harus taruh kamu dimana.." ucapnya seraya menatap kardus kecil itu.

"Woy, Zahra Nur 'KHAULAH'!!" Teriak seseorang yang membuat Ara terkaget.

Dengan cepat Ara, menutup mulut orang yang ada didepannya.

"Anjir, cukup Zahra Nur aja gak usah pake belakangnya" jawab Ara dengan tegas.

"Yaelah, Ra. Sampe kapan lo bisa nutupin itu. Emangnya kenapa sih kalo orang pada tau".

"Kalo ketauan yaudah, tapi jangan diumbar juga, Mir".

"Eyang sedih Ra gak dianggep sama cucunya sendiri" Ucap Mira.

Amirah Fatin. Sabahat sekaligus saudara sepupu Ara. Mama dari mira adalah kakak dari Ayah Gracio.

"Lo ngapain sih? Itu kotak apaan. Gua liat-liat kotor amat seragam lo, Ra. Ngapain dah masih pagi gini" Cecar Mira dengan berbagai pertanyaan.

"Ini si meong, gimana ya Mir?"

Mira mendekat dan kaget dengan isi kotak kardus itu. Hanya menghela nafas.

"Kalo mama tau lo bawa ginian, pasti dihukum lagi."

"Jangan dikasih tau atuh, Mir. Gimana ni jadi, gue ga tau dimana yang aman."

"Yaudah ikut sini, kita titip kantin aja. Bibi langganan."

Keduanya pergi ke kantin sebentar untuk menitipkan kucing tadi. Kemudian dilanjutkan untuk mencari kelas baru mereka.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Chika dan Flora masih berada di depan papan pengumuman. Mencari nama serta kelas yang akan mereka tempati.

"Yes! Sekelas kita Chik!"

"Serius? Mana sih gua gak ketemu"

"Itu pojok kanan bawah, X IPA 1"

Chika perlahan mencari namanya,

X IPA 1
.
.
12) FLORA SYAFIQA
.
.
.
23) YESSICA TAMARA

"Huft.. akhirnya ketemu juga" lega rasanya melihat namanya dan Flora dikelas yang sama.

Keduanya berbalik berencana untuk mencari kelasnya.

Brukk

"Aduh.." sedetik kemudian Chika sudah tersungkur dilantai.

"Maaf.."

"Kalo jalan liat-liat dong" Ucap Chika ketus. Berdiri tanpa menghiraukan uluran tangan orang didepannya.

"Eh neng dia aja cuma berdiri, lo makanya kalo balik badan dikondisikan. Dasar—"

"Udah, Mir."

"Maaf saya gak sengaja" ucap Ara tenang sambil menatap gadis didepannya.

Chika terdiam menyadari siapa yang menabraknya, lebih tepatnya yang ia tabrak.

Melihat tidak ada jawaban dari temannya, Flora berinisiatif untuk menjawab.

"Sorry Ra. Kita duluan ya"

BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang